• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Pemimpin Jambi

Bitnews.id by Bitnews.id
6 Juni 2021
in Opini
Mari Rapatkan Barisan
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Mursri Nauli 

“Bang, ajak kawan-kawan ke rumah pak Fachrori Umar”, kata suara di ujung telephone. Dari ajudan Al haris.

Baca Juga:

Batik Jambi: Mampukah Menjadi Kompetitor Estetik Dunia di Era Digital?

Guru dan Kurikulum Berbasis Cinta

Posisi Strategis Al Haris sebagai Ketua ADPMET: Bingkai Keseimbangan Pembangunan SDA dan SDM

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

“Siap”, kataku. Sambil ngomel didalam hati. Bagaimana menghubungi kawan-kawan jurnalis di pagi hari. Jam tidur yang sulit diubah. Syukurlah ada yang bisa di telephone.

“Siap, Pak Dir”, katanya.

Kegiatan Al Haris mendatangi kerumah pribadi pak Fachrori Umar adalah perwujudan janjinya. Sebagaimana janjinya paska pelaksanaan PSU. Akan mendatangi kerumah CE dan Fahcori Umar usai penetapan Pleno KPU Provinsi Jambi.

Mendatangi CE dan Fachrori selain menampakkan sikap rendah hati juga bentuk perwujudan dari “yunior ke senior”. Keteladanan yang memang dipraktekkan orang Melayu Jambi. Tidak ada jabatan apapun, kekayaan apapun. Namun mendatangi senior ataupun guru merupakan sikap yang tetap mengedepankan adab.

Teringat ketika beberapa waktu yang lalu, Jokowi ketika berhasil memenangkan Pilpres 2019 mengeluarkan kata-kata seperti “Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake”.

“Menang Tanpa ngarorake” adalah cara pandang masyarakat Jawa. Yang menempatkan kemenangan, pencapaian yang telah diraih sama sekali tidak boleh merendahkan orang lain. Makna filosofi yang terkandung adalah “win-win solution”. Bagaimanapun kegembiraan kemenangan juga dirasakan oleh siapapun.

Tradisi ini juga dilakukan para pelatih Inggris. Terutama antara Sir Alex Ferguson (MU) dan Arsene Wenger (Arsenal).

Setiap pertandingan yang mempertemukan MU dan Arsenal dalam partai-partai klasik, siapapun yang menjadi pemenang, maka sang pelatih kemudian mendatangi lawannya. Tentu saja membawa khas minuman wine. Sebagai tanda persahabatan. Tradisi ini sudah berlangsung sejak keduanya mulai menjadi pelatih kedua klub. Saya tidak mendengar lagi kisah ini.

Selain keduanya tidak melatih lagi juga, tradisi ini tidak diteruskan kepada pelatih-pelatih lain.

Bagaimanapun, sekeras apapun pertandingan yang telah melakoni, namun keduanya saling menunjukkan hormat. Sikap Simpati yang kemudian membuat liga Inggeris selalu enak ditonton. Dan Tetap mengedepankan liga terbaik dunia. Menjunjung tinggi sportivitas. Sekaligus mampu menghibur penonton.

Hingga keduanya meninggalkan klubnya masing-masing, tidak pernah terdengar ejekkan maupun sindirian sesama pelatih. Mereka terus menjaga hubungan profesional. Dan Tetap menjunjung tinggi sportivitas.

Al Haris-Sani yang kemudian terpilih adalah Pemimpin Jambi. Bukan milik sebagian kelompok.

Sebagai Pemimpin Jambi sudah tepat dilekatkan makna kepemimpinan yang sering disebutkan didalam seloko.

“Alam Sekato Rajo. Negeri Sekato Batin”.
Atau Alam berajo, rantau bejenang, kampung betuo, negeri bernenek mamak. Atau “Luak Sekato Penghulu, Kampung Sekato Tuo, Alam sekato Rajo, Rantau Sekato Jenang, Negeri sekato nenek moyang.

“Pohon Gedang ditengah dusun. Pohonnya rindang tempat beteduh. Akarnya kuat tempat besilo. Dahannya kuat tempat berayun”.

“Tempat pegi betanyo. Tempat balek beberito”.

Negeri yang kemudian direstui yang Maha Kuasa. Yang kemudian ditandai dengan jawaban alam.

Meminjam kata-kata Abdullah Sani (Yai Sani), “Padi menjadi. Rumput hijau. Aeknyo tenang. Ke aek cemeti keno. Ke darat durian gugur”.

Atau dalam filosofi Jawa “gemah repah. Loh Jinawi. Tata tentrem kerto Raharjo”.

Penulis adalah Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani.

Next Post
Gerhana Matahari Cincin Api 10 Juni 2021, Bisa Dilihat di Indonesia

Gerhana Matahari Cincin Api 10 Juni 2021, Bisa Dilihat di Indonesia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.