JAKARTA,BITNews.id – Peletakan batu pertama Masjid Jami Soeprapto Soeparno digelar di Jalan Pusdiklat Depnaker, Kampung Makassar, Jakarta Timur, pada Sabtu (5/7/2025).
Proyek pembangunan masjid ini merupakan inisiatif keluarga besar almarhum H. Soeprapto Soeparno untuk melanjutkan cita-cita beliau sejak masjid pertama kali berdiri pada 1979.
Acara peresmian dihadiri keluarga besar JNE dan TIKI, termasuk Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, serta PLT Lurah Makasar Jakarta Timur, Heru Suryono.
Peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Hj. Nuraini Soeprapto, istri almarhum.
Masjid yang akan dibangun di atas lahan seluas 12.520 meter persegi ini dirancang memiliki bangunan utama dua lantai dengan kapasitas ribuan jemaah.
Fasilitas lain meliputi teras terbuka, balkon di sisi depan dan belakang, halaman luas, area parkir, serta akses ramah difabel, lansia, ibu dan anak.
Ahmad Yuniarto, putra sulung almarhum, menjelaskan pembangunan masjid berawal dari keinginan ibunda untuk meneruskan warisan kebaikan keluarga.
“Masjid-masjid ini sepenuhnya didanai usaha keluarga, dibangun dengan semangat menyediakan tempat ibadah yang layak sekaligus ruang berkumpul masyarakat. Kami berharap keberadaan masjid dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi almarhum Bapak dan Ibu, juga bagi anak cucu beliau,” ujar Ahmad.
Desain Masjid Jami Soeprapto Soeparno mengusung arsitektur modern yang mengedepankan kesederhanaan, minimalisme, dan keterbukaan.
Bangunan ini memadukan konsep tropis untuk memastikan ventilasi alami dan pencahayaan maksimal.
Atap simetris empat sisi melambangkan keseimbangan dan perlindungan, sementara siluet menyerupai ikan pari mencerminkan ketahanan.
Menara menjulang dan kombinasi warna hitam-putih dirancang untuk merepresentasikan keagungan serta kesucian.
Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, menyampaikan harapannya agar masjid menjadi ikon baru di kawasan timur Jakarta.
“Masjid ini akan menjadi landmark yang bukan hanya memperkaya arsitektur kota, tetapi juga membawa dampak positif bagi kehidupan spiritual dan sosial masyarakat. Kami berharap nilai ‘Berbagi, Memberi, dan Menyantuni’ terus tumbuh,” tuturnya.
Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, menambahkan, pembangunan masjid menjadi kontribusi nyata dalam memperkuat solidaritas sosial.
“Inisiatif ini berangkat dari amanah almarhum tentang pentingnya menjunjung nilai inklusivitas dan kepedulian kepada anak yatim, janda, serta penyandang tunanetra. Kami berharap masjid ini menjadi ruang bersama yang bermanfaat,” kata Yulina.
Pembangunan Masjid Jami Soeprapto Soeparno dirancang oleh Spotlight Spaces, perusahaan desain dan arsitektur berbasis di Jakarta.
Head of Project Masjid Jami Soeprapto Soeparno, Zulfarani, menegaskan pembangunan ini memegang tanggung jawab sosial yang besar.
“Pembangunan ini bukan hanya fisik bangunan, tetapi juga amanah mulia dengan nilai ibadah. Kami memastikan fasilitas masjid dapat diakses seluruh lapisan masyarakat, sehingga masjid ini menjadi ikon spiritual yang inklusif,” ujarnya.(*)
Discussion about this post