BITNews.id – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C bekerja sama dengan Pesantren atau Dayah Modern Darul Ulum Islamic Boarding School Banda Aceh menggelar serangkaian kegiatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Acara ini dihadiri oleh 150 orang pelajar Madrasah Aliyah, santri dan pengurus Dayah Modern Darul Ulum.
“Hari ini Kanwil Bea Cukai Aceh menyelenggarakan salah satu kegiatan puncak peringatan HAKORDIA 2024. Kita telah melakukan serangkaian kegiatan dalam memperingati HAKORDIA 2024, diantaranya adalah kegiatan sharing session, sampai dengan Apel Khusus yang diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil Bea Cukai Aceh” ungkap Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh.
Acara HAKORDIA 2024 di Dayah Modern Darul Ulum dilaksanakan dengan kuliah umum kelas integritas, dengan materi informatif lainnya diantaranya:
A. Pengenalan Bea Cukai dan PKN STAN
Pengenalan Bea Cukai yang menjelaskan peran dan fungsi Bea Cukai dalam tiga aspek utama meliputi fasilitasi perdagangan dan industri, perlindungan masyarakat dan perbatasan, serta pengumpulan penerimaan negara.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN), yang menawarkan berbagai program studi terkait keuangan negara dan manajemen aset publik.
B. Penguatan Nilai Antikorupsi
Bea Cukai fokus pada penguatan nilai-nilai antikorupsi kepada para pelajar dan santri, dengan menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Materi yang disampaikan mencakup undang-undang terkait pemberantasan korupsi, strategi nasional pencegahan korupsi, serta dampak negatif korupsi terhadap berbagai sektor seperti ekonomi, kesehatan, dan pembangunan.
C. Strategi Pemberantasan Korupsi
Bea Cukai juga mengenalkan kepada para peserta terkait Trisula pemberantasan korupsi yang terdiri dari Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan. Trisula juga menjadi topik utama dalam acara tersebut.
Bea Cukai menjelaskan bahwa sula penindakan menyasar peristiwa hukum yang memenuhi unsur tindak pidana korupsi, sementara sula pencegahan menitikberatkan pada perbaikan sistem dan tata kelola pemerintahan. Sula pendidikan antikorupsi bertujuan membentuk karakter dan budaya antikorupsi di kalangan pegawai negeri dan masyarakat.
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama generasi emas tanpa korupsi oleh Bea Cukai dan seluruh pelajar, santri serta pengurus Dayah Modern Darul Ulum.
“Integritas adalah harga diri, kejujuran adalah kekayaan. Tidak ada keajaiban tanpa kerja keras, tidak ada kemajuan tanpa integritas,” menjadi pesan penutup yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus berjuang melawan korupsi. (*)
Discussion about this post