JAMBI,BITNews.id – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jambi melalui Ditjen Pemasyarakatan menggelar kegiatan Capacity Building Ketahanan Pangan yang dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama sejumlah perguruan tinggi dan stakeholder strategis.
Acara berlangsung di Aula Lapas Kelas IIA Jambi, Selasa (10/9/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Lapas, Kepala Rutan, hingga Balai Pemasyarakatan (Bapas) se-Wilayah Jambi.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jambi, Hidayat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petugas pemasyarakatan agar lebih profesional dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kami ingin seluruh petugas pemasyarakatan di Jambi menguasai keterampilan teknis yang dapat diaplikasikan di lapangan. Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan, tetapi juga tentang kemandirian serta kontribusi nyata pemasyarakatan bagi masyarakat,” ujar Hidayat.
Ia menambahkan, pembinaan warga binaan ke depan juga akan diarahkan selaras dengan program ketahanan pangan yang dijalankan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Harapannya, hasil kegiatan dapat memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan keterampilan warga binaan sekaligus mendukung kebutuhan pangan daerah.
Materi pelatihan meliputi teknis pertanian, pengelolaan lahan, budidaya tanaman pangan, hingga pemanfaatan teknologi pertanian dan perikanan. Program ini sejalan dengan visi Pemasyarakatan Merdeka yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof. Dr. Kasful Anwar, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi perguruan tinggi dengan Ditjen PAS Jambi.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah konkret mewujudkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kami berharap lahir program inovatif seperti peningkatan kapasitas SDM, pelatihan kolaboratif, hingga sistem pembinaan pemasyarakatan yang lebih kuat,” ujarnya.
Selain UIN Jambi, kegiatan ini juga didukung Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang. Kepala BPVP Padang, Muhammad Yasir, S.Si., M.Si., menyebut peningkatan SDM harus dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor.
“Meningkatkan SDM tidak bisa berdiri sendiri. Tanpa kolaborasi, mustahil menghasilkan tenaga yang kompeten. Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi, tapi tingkat pengangguran tetap tinggi karena kompetensi belum termanfaatkan. Karena itu, kerja sama ini sangat strategis,” jelasnya.
Rektor Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja), Dr. Said Rizal, juga mengapresiasi langkah Kanwil Ditjen PAS Jambi. Menurutnya, sinergi pemerintah, perguruan tinggi, dan stakeholder akan menjadi pondasi kuat untuk membangun pemasyarakatan yang tidak hanya berfokus pada pembinaan, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan daerah. (Red)








Discussion about this post