BITNews.id – Pemerintah Provinsi Jambi untuk terus mendorong kawasan cagar budaya candi Muaro Jambi menjadi usulan prioritas warisan budaya dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Jambi, Al Haris saat menutup Festival Candi Muaro Jambi ke-16, Kharisma Event Nusantara 2021. Sabtu (25/09/2021).
Penutupan Festival Candi Muaro Jambi ke-16 juga dihadiri Anggota DPR RI komisi V, H. Bakri, Bupati Muaro Jambi, Hj. Masnah Busro, para Bupati se Provinsi Jambi, Asisten II Sekda Provinsi Jambi Agus Sunaryo, Forkopimda Kabupaten Muaro Jambi.
Dalam sambutannya, Al Haris mengatakan bahwa keberadaan kawasan percandian Muaro Jambi merupakan anugerah bagi Provinsi Jambi yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya.
“Hal ini menjadi kebanggaan bagi kita, karena pada abad ketujuh, Provinsi Jambi sudah menjadi salah satu pusat peradaban Nusantara, bahkan lintas negara. Candi Muaro Jambi sudah selayaknya melaksanakan event bertaraf nasional, kalau pandemi Covid-19 terus menurun, InsyaAllah tahun depan kita laksanakan secara nasional, akan dilaksanakan berbagai penampilan kesenian dari daerah, permainan tradisional, pameran produk daerah dan sebagainya,” ucap Al Haris.
Al Haris juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dengan dukungan Pemerintah Pusat, telah melakukan berbagai upaya pelestarian budaya di Kawasan Percandian Muara Jambi.
“Candi Muara Jambi telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 259/M/2013 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Muara Jambi sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional tertanggal 30 Desember 2013, serta salah satu Kawasan Strategis Nasional KSN yang ditetapkan dalam PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN dari sudut kepentingan sosial budaya. Candi Muara Jambi ini juga telah masuk dalam daftar tunggu warisan dunia (world heritage) di UNESCO,” ungkapnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jambi juga telah mendorong percepatan Legalitas Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Candi Muaro Jambi melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
“Pemprov mendorong agar Kawasan Cagar Budaya Muara Jambi sebagai usulan prioritas Warisan Budaya Dunia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek. Beberapa hari yang lalu kita sudah sampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek dan beliau sepakat bahwa akan bahwa Candi Muaro Jambi adalah Candi Dunia, bahwa 500 ratus tahun yang lalu banyak orang yang belajar di candi ini, itulah akan kita gali sejarahnya, dan akan kita teruskan konsep konsep pembangunan candi dengan gaya kekinian, yang mampu mendatangkan masyarakat dan mendorong kesejahteraan masyarakat di sekeliling candi dan keseluruhan khususnya Provinsi Iambi,” tutur Al Haris.
Ia juga mengharapkan agar Festival Candi Muara Jambi yang dilakukan setiap tahun, dan sudah menjadi calendar of event kepariwisataan Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.
“Jangan sampai festival ini hanya menjadi seremoni rutinitas tahunan. Harus ada progres/kemajuan yang dilakukan dari tahun ke tahun dan ada inovasi dalam pengelolaan Kawasan Percandian Muaro Jambi, baik pengelolaan kawasan (fisik), maupun pendokumentasian kajian sejarah budaya dan upaya pelestarian budaya (non fisik),” katanya.
Di akhir sambutannya, Al Haris mengatakan bahwa semua upaya yang dilakukan dalam pelestarian Kawasan Percandian Muaro Jambi dengan berwawasan lingkungan dan pelestarian budaya, juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian Provinsi Jambi, yakni dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan yang beriringan dengan pengembangan wisata.
Sebelumnya, Bupati Muaro Jambi, Hj. Masnah Busro menyampaikan bahwa festival Candi Muaro Jambi tiap tahun dilaksanakan dengan berbagai kegiatan dan perlombaan seperti pacu perahu menyelusuri sungai Batanghari, lomba tari Daerah, lomba masak.
“Kegiatan ini sudah dibuka 3 hari yang lalu, para wisata yang berkunjung di candi Muaro Jambi besoknya akan kita bawa naik perahu, karena kanal yang belum digali lebih kurang sepuluh kilo, kita perlu dana pusat lagi untuk membantu kita. Disini Bapak H. Bakri dari Komisi V DPR RI kami mohon bantuan lagi untuk melanjutkan penggalian kanal yang sudah berjalan, dulu beliau juga menolong memperjuangkan anggarannya dan juga panggung utama di percandian.” ujarnya.(nhr/adv)








Discussion about this post