Oleh : Hendhi Tantular Airlangga
Gangguan jiwa bukanlah sesuatu yang hanya dapat diatasi melalui pengobatan medis. Data menunjukkan bahwa pendekatan non-medis juga berperan penting dalam proses pemulihan pasien.
Pendekatan ini meliputi pendampingan psikologis, dukungan emosional, hingga pemberdayaan pasien melalui aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kombinasi antara pengobatan medis dan non-medis sering kali memberikan hasil yang lebih efektif, karena tidak hanya menangani gejala fisik atau kimiawi, tetapi juga mencakup aspek sosial dan emosional pasien.
Hal ini menekankan pentingnya pendekatan holistik, yang melibatkan seluruh aspek kehidupan pasien untuk memastikan pemulihan yang lebih menyeluruh.
Salah satu contoh nyata dari pendekatan holistik ini adalah kisah inspiratif Elly Rusliawati, seorang relawan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang-orang dengan gangguan jiwa.
Sejak 2018, Elly dan tim relawannya dari Teras Rumah Indonesia telah mendampingi pasien dengan cara yang penuh kasih. Mereka menyediakan tempat tinggal bagi pasien di rumah pribadi Elly, memperlakukan mereka seperti anggota keluarga sendiri.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan tempat tinggal yang aman dan layak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan emosional dan sosial.
“Saya bersama teman-teman relawan sejak tahun 2018 sudah memberikan perhatian kepada mereka. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, kami mengandalkan donatur dan orang-orang yang peduli, yang dengan sukarela menyumbangkan sebagian rezekinya. Tahun ini, sudah 20 orang berada di rumah kami, dan 18 dari mereka telah pulih, bahkan ada yang sudah menikah,” ujar Elly, Ketua Teras Rumah Indonesia.
Capaian ini membuktikan bahwa kepedulian, kehangatan, dan perhatian dapat menjadi elemen penting dalam proses penyembuhan pasien gangguan jiwa. Tidak hanya berfokus pada perawatan medis, pendekatan ini menitikberatkan pada membangun kembali kepercayaan diri dan kemandirian pasien, sehingga mereka dapat kembali menjalani hidup secara produktif di masyarakat.
Langkah Elly tidak hanya memberi harapan baru bagi pasien gangguan jiwa, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, baik melalui donasi, dukungan moral, maupun dengan menjadi bagian dari gerakan relawan.
Pendekatan seperti yang dilakukan oleh Elly Rusliawati mempertegas pentingnya kolaborasi antara pengobatan medis dan dukungan komunitas dalam menangani gangguan jiwa.
Melalui kerja sama ini, kesembuhan bukan lagi sebuah harapan semu, melainkan sebuah kenyataan yang dapat diraih.
Penulis adalah seorang Junalis
Discussion about this post