BITNews.id – Sejumlah pelajar di Desa Aur Berduri, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin Jambi harus menantang maut saat melintasi jembatan rusak demi menuju ke sekolah. Jembatan yang menjadi akses satu-satunya pelajar ke sekolah itu, rusak hingga kini belum diperbaiki pemerintah.
“Inilah akses yang mesti dilalui anak-anak pelajar untuk menuju sekolah, setiap hari untuk bisa ke sekolah, jembatan gantung rusak ini selain pelajar pada umum nya warga disini juga melewatinya, kondisi yang rusak ini dilalui dengan cara bergelantung di tali,” kata warga Desa Aur Berduri, Gardi dilansir pada laman detikcom, Rabu (10/11/2021).
Setiap hari, para pelajar di desa itu kerap menuju sekolah melalui jembatan gantung disana. Sejak jembatan itu rusak, pelajar maupun warga sekitar desa harus bergelantungan di tali jembatan yang dibawahnya merupakan jurang.
Jembatan gantung sepanjang 100 meter dengan lebar 1 meter itu juga merupakan akses bagi warga di desa untuk bisa dapat beraktivitas. Sejak jembatan itu rusak dan tak pernah diperbaiki, perekonomian warga disanapun ikut terganggu.
Gardi mengaku bahwa seluruh warga di desa sempat kebingungan sejak jembatan itu rusak. Warga didesa bahkan juga khawatir terhadap kondisi anak-anak mereka yang mesti melintasi jembatan itu untuk menuju sekolah.
“Kalau khawatir kita pasti khawatir, bagaimana tidak, anak-anak yang ingin sekolah itu harus berhati-hati lalui jembatan itu. Anak-anak harus memegang tali jembatan sekuat mungkin agar tidak jatuh,” ujar Gardi.
Sejak berapa bulan alami kerusakan, Gardi hanya berharap jembatan gantung yang rusak itu diperbaiki oleh pemerintah, sebab jembatan itu sangat dibutuhkan warga di Desa.








Discussion about this post