• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Daya Magis ‘Syair Cinta’ 30 Tahun Dewa 19 Bernyanyi

Bitnews.id by Bitnews.id
30 Oktober 2022
in Opini
Daya Magis ‘Syair Cinta’ 30 Tahun Dewa 19 Bernyanyi

konser'30 Years Carrer of Dewa 19' di lapangan eks Arena MTQ Provinsi Jambi (dok Otoy)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Musri Nauli

Mendapatkan kabar konser Tunggal “Dewa 19” berkarir di dunia masuk selama 30 tahun membuat saya kemudian merencanakan menonton konsernya. Salah satu ritual menjaga “batin” selalu waras. Sekaligus mengobati kerinduan kepada group papan atas Indonesia.

Baca Juga:

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Potensi yang Tersembunyi: Esensi Sejati Seorang Pemimpin

Sinergi Regulasi dan Investasi: Menafsir PMK Nomor. 68 Tahun 2024 dalam Percepatan Jalan Khusus Batubara Jambi

Mengurai Ketimpangan, Menggapai Harapan: Potret IPM Jambi

Teringat mengikuti konser Dewa “in door” tahun 2006. Waktu itu sedang mempromosikan Album Dewa “Laskar Cinta”. Album yang berisikan lagu-lagu seperti “Atas Nama Cinta”, Satu, Hadapi dengan Senyuman, Aku Tetaplah Aku” yang kemudian menjadi legendaris.

Mengikuti jejak lagu-lagu sebelumnya seperti “Separuh Nafas”, Risalah hati” dalam album “Bintang Lima” atau “Cintakan membawaku kembali” dalam album “Terbaik-terbaik”.

Atau lagu sentimentil “Kangen” dan Kamulah Satu-satunya” dalam Album “The Best of Dewa 19.

Tentu saja sebagai band papan atas, berbagai persoalan sempat mengemuka. Keluarnya Ari Lasso kemudian digantikan oleh “Once” sempat banyak yang memperkirakan Dewa akan mati. Tenggelam dengan daya magis Ari Lasso.

Namun “Ahmad Dhani” dan “Andra” yang sempat tersisa berkeyakinan. Kekuatan band bukan semata-mata tergantung dengan Vokalis Band. Tapi kekuatan dari syair lagu.

Ternyata benar. Dewa tidak tenggelam dengan keluarnya Ari Lasso. Justru semakin menancapkan kukunya lebih tajam.

Berbagai album seperti “Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I-II (2004), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006) dan Kerajaan Cinta (2007) tetap mendapatkan hati di barisan Baladewa.

Baladewa adalah sebutan untuk para penggemar Dewa 19. Penggemar yang setia mengikuti jejak langkah karif Dewa sejak 1992.

Keyakinan Ahmad Dhani dan Andra tentang kekuatan Band di Syair lagu memang terbukti. Dewa kemudian tetap bercokol di papan atas Band di Indonesia.

Paska konser di GOR Kotabaru 2006, Ahmad Dhani kemudian mengalami persoalan “pribadi” dalam urusan rumah tangga, berbagai keretakan band, jarangnya konser, berbagai persoalan hukum membuat Ahmad Dhani terus menjadi “makanan empuk” entertainment.

Dewa kemudian sempat “meredup”, walaupun lagu-lagunya terus menggema di berbagai tempat. Entah di siaran radio, ataupun tayangan YouTube.

Secara umum, royalty Dewa Memang tidak terganggu. Namun konser yang menjadi “ajimat” dari Band-band sempat “vakum” beberapa waktu yang lalu.

Termasuk kemudian “Once” yang kemudian keluar dan bersolo Karir dan sukses dengan Lagu “Dealova”. Sempat juga adanya kekhawatiran, ditinggalkan “vokalis” membuat Band Dewa menjadi limbung.

Bayangkan. Band Musik Tanpa vokalis. Mengikuti berbagai Band-band yang lain yang kemudian ditinggalkan “Vokalis” malah kemudian “terkubur” dan tidak mampu bangkit kembali.

Belum lagi Ahmad Dhani sempat mendirikan berbagai Band dan Andra sendiri Tengah asyik dengan “Andra And Backbone.

Praktis, seluruh personil telah asyik dengan berbagai musik diluar Dewa.

Namun lagi-lagi Ahmad Dhani dan Andra – Pendiri Band Dewa yang tersisa, Masih meyakini prinsip awal. Kekuatan dari Band adalah Syair. Magis dari setiap bait-bait Syair lagu yang menyentuh Baladewa.

Untuk membuktikan “kekuatan” bait-bait sekaligus daya magis, Dewa kemudian menguji kekuatan.

Dengan slogan “30 tahun – 30 kota – 30 Lagu”, Dewa kemudian menghentak blantika musik Indonesia.

Berbagai road show kemudian dimulai. Jambi menjadi salah satu tujuan Konser pun kemudian menikmati “percikan” syair lagu Dewa. Para Baladewa pun kemudian Menunggu jadwal konser.

Dan benar. Daya hentak Dewa sama sekali tidak berkurang. Dengan dua vokalis dan dua Drummer membuktikan. Dewa mempunyai stamina yang tidak berkurang.

Dengan usia rentang rata-rata di atas Kepala lima, Ahmad Dhani Masih ganas memainkan berbagai “skenario” musik yang menjadi memori bait-bait cinta yang terekam di Baladewa.

Sementara “raungan gitar” dari Andra sama sekali tidak berkurang. Meliuk-liuk sekaligus membuktikan Dewa sebagai genre musik cadas, cepat ditingkahi bait=bait cinta yang romantis.

Semuanya kemudian larut dalam kegembiraan ditengah malam mingguan di Arena Ex MTQ Jambi.

Dewa berhasil “memanggil” generasi 90-an untuk kembali bernyanyi. Berteriak gembira ditengah lapangan. Dipadukan generasi kelahiran 1990-an yang kemudian mengagumi bait-bait cinta.

Semua berpadu sembari mengikuti bait-bait cinta yang dilantunkan sang Vokalis. Semuanya kemudian larut.

Strategi Dewa dengan menghadirkan dua vokalis sekaligus dua drummer membuktikan. Dewa tidak ingin “menurunkan” tempo musik yang mengiringi setiap bait-bait musik.

Dewa tetap menjaga “ritme’ sekaligus mengobati kerinduan Baladewa yang Setia dengan Dewa sejak 1992.

Lagi-lagi Ahmad Dhani – Andra tetap meyakini. Kekuatan syair sekaligus daya magis Syair Cinta akan senantiasa mengobati rindu Baladewa.

Selamat, Dewa, pokoknya keren..

Penulis adalah Advokat tinggal di Jambi

Next Post
Gubernur Ansar Lepas Jalan Santai Peringati Hari Jantung Sedunia

Gubernur Ansar Lepas Jalan Santai Peringati Hari Jantung Sedunia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.