TANJABTIM,BITNews.id – Pemerhati lingkungan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Ari Suryanto, menegaskan bahwa penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) harus benar-benar fokus pada dua hal pokok, yakni perlindungan dan pengelolaan.
Menurutnya, tata kelola air menjadi kunci utama dalam mencegah kebakaran lahan saat musim kemarau.
“Solusinya, tim penyusun RPPEG harus lebih banyak turun ke lapangan agar masalah bisa diantisipasi. Ingat, dokumen ini berlaku sampai 2054 dan akan menjadi catatan sejarah bagi generasi mendatang,” ujar Ari dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan RPPEG di Aula Utama Kantor Bupati Tanjabtim, Senin (8/9/2025).
FGD tersebut menjadi langkah awal Pemerintah Kabupaten Tanjabtim menyusun RPPEG jangka panjang 2025–2054.
Acara dibuka Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari, ST, didampingi Wakil Bupati Muslimin Tanja, S.Th.I, M.Si, dan dihadiri sejumlah pejabat daerah, LSM, hingga perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Bupati Dillah menekankan pentingnya RPPEG sebagai pedoman strategis menjaga ekosistem gambut selama 30 tahun ke depan.
Sementara itu, Kepala DLH Provinsi Jambi, Dr. Varial Adhi Putra, menyebut penyusunan RPPEG merupakan kewajiban daerah yang memiliki kawasan gambut sesuai PP Nomor 71 Tahun 2014 jo. PP Nomor 57 Tahun 2016.
Koordinator Program KKI Warsi, Ade Candra, juga mengingatkan agar kebakaran gambut besar pada 2015 dan 2019 dijadikan pelajaran penting. “RPPEG yang terintegrasi dengan RPJMD diharapkan memberi kepastian hukum dan arah pembangunan berkelanjutan di Tanjabtim,” ujarnya.
Melalui sambungan virtual, perwakilan KLHK, Huda Aksani, menambahkan bahwa RPPEG akan menjadi acuan utama tata kelola gambut dengan pendekatan kesatuan hidrologis. Dokumen tersebut mencakup potensi, isu strategis, serta langkah perlindungan yang berlaku hingga 2054.
Dengan penekanan dari pemerhati lingkungan lokal, penyusunan RPPEG diharapkan tidak hanya menjadi dokumen administratif, melainkan benar-benar menjawab persoalan nyata di lapangan dan menjadi pedoman pembangunan berkelanjutan di Tanjabtim. (Toy)
Discussion about this post