JAMBI, BITNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus memperkuat upaya menekan angka stunting yang kembali mengalami peningkatan.
Komitmen tersebut ditegaskan oleh Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., saat membuka Rapat Konsolidasi Pelaksanaan Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting) tingkat Provinsi Jambi Tahun 2025, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas sektor, antara lain Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas P3AP2, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, serta Direktur Utama RSUD Raden Mattaher Jambi, sebagai wujud sinergi dalam mempercepat penurunan stunting di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Dalam arahannya, Gubernur Al Haris menegaskan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, melainkan juga dipicu oleh faktor sosial dan lingkungan, termasuk kondisi rumah tidak layak huni.
“Pemerintah berupaya keras memberantas stunting, namun banyak faktor penghambatnya. Stunting bukan hanya akibat gizi buruk, tetapi juga karena rumah tidak layak huni yang masih banyak ditemukan di daerah,” ujar Al Haris.
Menurut data yang disampaikan, angka stunting di Provinsi Jambi mengalami peningkatan signifikan, hingga menempatkan Jambi di peringkat kedelapan secara nasional.
Untuk mengatasi persoalan ini, Gubernur Al Haris mengajak perusahaan, perbankan, BUMN, dan dunia usaha agar turut serta membantu masyarakat miskin ekstrem dan anak-anak penderita stunting di sekitar wilayah operasional mereka.
“Kita perlu kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Saya berharap setiap perusahaan bisa membantu penanganan anak-anak stunting di wilayah kerjanya,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jambi meluncurkan Gerakan 10B ASN Peduli Stunting, yang melibatkan partisipasi aktif Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu keluarga miskin dan anak-anak penderita stunting.
“Kita memiliki data sekitar 15.000 warga miskin ekstrem. Karena itu, kami menggagas gerakan ASN Peduli untuk membantu anak-anak stunting agar mereka mendapatkan perhatian dan bantuan langsung,” jelas Gubernur.
Dalam tahap awal, sebanyak 50 warga Kota Jambi menerima bantuan langsung dari program ini sebagai bukti nyata kepedulian ASN terhadap masyarakat kurang mampu.
Gubernur Al Haris juga menyoroti tantangan penanganan kemiskinan di Jambi. Berdasarkan data Pemprov, sekitar 270.000 warga masih hidup dalam kondisi miskin, sementara kebutuhan rumah layak huni masih tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2 Provinsi Jambi, Drs. Raden Najmi, menyampaikan bahwa angka stunting di tahun 2023 berada di 13,5%, dan naik menjadi 17,1% pada 2024.
Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 11,9% pada 2025, dan turun lagi menjadi 9,3% pada 2029.
“Target ini dapat tercapai apabila seluruh pihak bersinergi dan berkomitmen menjalankan program intervensi gizi dan sosial secara berkelanjutan,” ujar Raden Najmi.
Gubernur berharap, Gerakan 10B ASN Peduli Stunting menjadi gerakan sosial berkelanjutan yang menyebar ke seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, guna mempercepat penurunan angka stunting sekaligus memperkuat ketahanan keluarga. (Adv)
Discussion about this post