BATANG HARI, BITNews.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batang Hari, Rahmad Hasrofi, bersama Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief dan Dandim 0415 Jambi Letkol Inf Putra Negara, meninjau sekaligus mengendarai alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam kegiatan tanam padi perdana di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam memperkuat program ketahanan pangan daerah, yang sejalan dengan kebijakan nasional peningkatan produktivitas pertanian.
Dalam kegiatan itu, Ketua DPRD Rahmad Hasrofi mengendarai combine harvester (alat panen padi), sedangkan Bupati Batang Hari mengoperasikan rotavator (alat pengolah tanah), dan Dandim 0415 Jambi mengendarai traktor roda empat. Kehadiran mereka disambut antusias oleh masyarakat dan kelompok tani setempat.
Rahmad Hasrofi menyatakan, DPRD Batang Hari berkomitmen mendukung penuh pengembangan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan daerah. Ia menilai penggunaan teknologi pertanian modern merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi petani.
“Kami di DPRD akan terus mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam memperluas lahan tanam, memperkuat akses petani terhadap alsintan, dan memastikan program ketahanan pangan berjalan efektif,” ujar Rahmad Hasrofi.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Jelutih, Syaifu, lahan sawah di desa tersebut terakhir diolah pada tahun 1972. Artinya, selama lebih dari lima dekade lahan tersebut tidak difungsikan. Melalui program ini, pemerintah daerah berharap Desa Jelutih dapat kembali produktif dan mampu mencukupi kebutuhan pangan warganya sendiri.
Data dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (PPP) Kabupaten Batang Hari menunjukkan tren positif dalam produksi padi daerah.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Pertanian (PPP) Kabupaten Batanghari, sektor pertanian menunjukkan perkembangan positif sepanjang tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Luas tanam padi pada 2025 tercatat mencapai 8.509,29 hektar, meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2024 yang seluas 5.069 hektar. Meski terjadi sedikit penurunan pada luas panen dari 5.069 hektar menjadi 5.039,10 hektar, peningkatan luas tanam ini mencerminkan antusiasme petani yang semakin tinggi terhadap sektor pertanian pangan.
Dari sisi produktivitas, capaian petani juga menunjukkan kemajuan berarti. Produktivitas padi naik dari 3,79 ton per hektar pada 2024 menjadi 5,14 ton per hektar pada 2025. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi pertanian dan sistem pengelolaan lahan yang lebih baik mulai memberikan hasil nyata di lapangan.
Secara keseluruhan, produksi padi meningkat dari 19.186 ton pada 2024 menjadi 22.660 ton pada 2025, atau naik sekitar 3.474 ton. Sementara itu, konsumsi beras masyarakat Batanghari juga mengalami kenaikan, dari 27.578,58 ton menjadi 28.799,73 ton, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kabar baiknya, defisit beras menurun drastis, dari 16.480,58 ton pada 2024 menjadi hanya 6.139,73 ton pada 2025. Penurunan ini menandakan bahwa Kabupaten Batanghari semakin mendekati kemandirian pangan, hasil dari upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi pertanian lokal.
Rahmad Hasrofi menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan TNI dalam mendukung program pangan nasional adalah bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batang Hari.
“Jika lahan-lahan tidur bisa kita manfaatkan kembali seperti di Desa Jelutih, maka target swasembada pangan bukan hal yang mustahil,” katanya. (Adv)
Discussion about this post