BITNews.id – Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Darul Huffadz Al Hidayah desa Permai Indah Kecamatan Koto Baru, Senin (08/11/2021).
Gubernur Al Haris didampingi Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh melakukan Peletakan Batu Pertama Pondok Pesantren Darul Huffadz Al-Hidayah. Hadir pula Ibu TP PKK Provinsi dan Kabupaten Sungai Penuh dan Anggota DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria.
Pembina Pondok Pesantren Darul Huffadz Al Hidayah Fajran mengatakan bahwa Pondok pesantren ini terinspirasi pada waktu pak Al Haris menjadi Bupati Merangin yaitu dengan menciptakan 1000 hafidz
Gubernur Al Haris akan memenuhi undangan apapun yang terkait denga Al Qur’an pasti akan hadir.
“Alhamdulillah kemarin saya diundang oleh adinda kami ketua DPRD Kabupaten Kerinci untuk meletak batu pertama Pondok Pesantren Darul Huffadz Al Hidayah desa permai indah kecamatan koto baru. Saya bilang ke beliau, saya Insya Allah kalau undangan apapun terkait itu tentang Qur’an saya hadir walaupun saya secapek apapun saya akan hadir, sebab ini adalah warisan kita, aset warisan yang ditinggalkan untuk anak-anak kita adalah Al Qur’an ini.
Gubernur Al Haris akan memulai Program Jambi Agamais yaitu Satu Desa Satu Hafidz, yang dimulai pada tahun 2022 ini.
“Kami juga sudah ada program jadi mulai Januari ini kita mulai Satu Desa Satu Hafidz Qur’an di Jambi ini sebanyak 1562 desa. Kita beri satu anak itu 750 ribu bagi yang menginap dan yang pulang kerumah itu beda lagi yaitu sebesar 500 ribu, kita akan buat Pergubnya nanti. Dan yang kedua kami nanti akan memberikan beasiswa anak miskin yang tidak mampu untuk kuliah kita bantu,” ujarnya.
“Bahwa Al Qur’an ini bukan lagi untuk anak anak kita mengaji biasa di kampung melainkan sudah menjadi suatu kebutuhan, keahlian dan kemahiran. Hari ini Masjid masjid kita sudah banyak Imamnya Hafiz Qur’an, hafiz ini sudah jelas banyak di cari orang karena sudah pasti orang berilmu, bisa mengajar ngaji, jadi imam masjid, baca do’a, di Merangin standar imam masjid sudah ada di kasih 1,5 juta perbulan ada juga 2 juta perbulan artinya masyarakat sudah mulai menghargai anak anak kita penghafal Al Qur’an,” sambung Al Haris. (Ary/adv)
Discussion about this post