• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Beranda Perempuan Jambi Nobar Film Silat Tani

Bitnews.id by Bitnews.id
26 September 2022
in Daerah, Lifestyle
Beranda Perempuan Jambi Nobar Film Silat Tani

Suasana Nobar Film Silat Tani di Sekretariat Beranda Peremuan Jambi (foto BITNews.id)

Share on FacebookShare on Twitter

KOTA JAMBI, BITNews.id – Persoalan kaum tani di negeri ini semakin hari semakin memprihatinkan. Masalah yang paling mendasar adalah sulitnya akses terhadap lahan untuk bercocok tanam, bahkan perluasan lahan oleh perusahaan perusahaan besar pun masih terjadi secara masif di Indonesia.

Begitu pula kondisi petani yang divisualkan ke dalam film dokumenter berjudul “Silat Tani” karya Ekspedisi Indonesia Biru. Film berdurasi 73 menit ini berhasil menyedot perhatian puluhan peserta nonton bareng (Nobar) yang diadakan Yayasan Beranda Perempuan Jambi di sekretariatnya, Minggu malam (25/09/2022).

Baca Juga:

Dituding Jadi Penyebab Banjir, PT SAS: Banjir di RT 03 Aur Kenali Telah Terjadi Jauh Sebelum Proyek Dimulai

Barcode Ganda dan Data Tak Sesuai, Pemkot Jambi Perketat Sistem MyPertamina

Atlet Gulat Putri Jambi Sumbang Tiga Perunggu PON Bela Diri

Gubernur Al Haris dan BPKP Jambi Bahas Penguatan Pengendalian Korupsi dan Kajian Strategis Kebijakan Daerah

Mengapa tidak, film ini menayangkan betapa keras dan menyedihkannya proses perujuangan kaum tani dalam mempertahankan haknya atas tanah dari eksvansi lahan perusahaan. Di Dieng salah satunya, petani dihadapkan mulai dari persoalan lahan perkebunan yang rusak, hingga kesulitan mengakses air bersih akibat aktifitas perusahaan pembangkit listrik geothermal.

Sesekali suasana menegangkan menyelimuti ruangan yang digunakan untuk nobar. Cuplikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap petani tidak berdaya yang dipaksa menyerahkan lahannya ke perusahaan, sontak membuat remuk hati penoton, hingga ada yang merintih seakan ikut merasakan sakitnya perjuangan kaum tani.

Masifnya penguasaan lahan skala besar baik oleh perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara sudah melahirkan banyak persoalan di negeri ini, terlebih kaum tani mulai dari krisis pangan hingga krisis air bersih. Padahal secara konstitusi, sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat adalah hak sebagai warga negara, dan itu dijamin oleh Undang-undang yang harus diselenggarakan negara.

Feri Irawan, sebagai narasumber pada sesi diskusi menyampaikan beberapa poin penting yang bisa dipetik dan dipelajari dari film tersebut. Menurutnya persoalan yang dihadapi petani di Indonesia hari ini memang sangat rumit, maka dari itu menjadi tugas semua kalangan bersama-sama untuk memecahkannya.

“Silat tani itu banyak hal yang dilihat. Saya melihatnya seperti roh silatnya maju mundur maju mundur. Di jambi sendiri di Tanjabtim ada kelompok koperasi yang lumayan mapan di persawahan tadah hujan. Manajemen koperasinya cukup baik dan berjalan. Namun persoalannya adalah di tata kelola lahan, seperti masalah drainase, kondisi hama, itu yang sebenarnya petani perlu bantuan, bukan dengan uang, tapi soal teknisnya,” jelas Direktur Perkumpulan Hijau itu.

Tidak sampai di situ saja, aktivis lingkungan yang juga akrab disapa bang Fei ini memprediksi, dengan berbagai persoalan yang dihadapi petani sekarang kemungkinan besar 5 (lima) tahun yang akan datang Provinsi Jambi mengalami krisis pangan. Perluasan perkebunan kelapa sawit telah merubah pola bertani di tengah masyarakat.

Penataan tata ruang yang buruk juga menjadi persoalan besar yang harus diselesaikan pemerintah, karena dinilai berdampak terhadap ketersediaan pasokan pangan di Jambi. Tidak adanya pembagian wilayah pengelolaan lahan yang baik akan menjadi ancaman ketahanan pangan di Jambi khususnya. Malah, lanjut Feri, sekarang trend pemerintah mendorong produksi yang merupakan produksi hilir.

“Kalau dulu dari kampung menjual ikan, sayur dan padi ke kota, sekarang terbalik. Kebutuhan pokok dipasok dari kota. Itu terjadi hampir di semua kabupaten di Jambi. Hal ini terjadi akibat dari losnya tata kelola. Tanjab Barat itu dulu lumbung padi, dia penyuplai beras di jambi, sekarang tidak lagi, sudah berubah menjadi kebun sawit semua,” ujarnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, di sebelah narasumber sudah ada Direktur Beranda Perempuan Jambi, Ida Zubaida. Dari sudut pandangnya setelah menyimak dan menganalisa, sebenarnya ada banyak hal dalam film Silat Tani yang berkaitan dengan kerja kerja Beranda Perempuan Jambi selama mendampingi kaum perempuan di desa.

Film ini, kata Ida, memberikan pemahaman bahwa persoalan petani hari ini bisa dipecahkan dengan organisasi yang kuat. Kenyataan-kenyataan di dalam film tersebut juga mereka hadapi di lapangan, bahwa perempuan-perempuan yang melangsungkan perkawinan di usia anak lahir dari petani yang mengalami persoalan yang sama.

“Desa Pulau Raman itu dikepung lahan perkebunan kelapa sawit. Dengan menikahkan anak perempuannya, petani di Pulau Raman menganggap bahwa hal tersebut akan meringankan beban biaya keluarga. Namun kenyataannya tidak. Perkawinan usia anak malah akan memperburuk situasi ekononomi di dalam keluarga petani,” kata Ida menjelaskan.

Nobar Film Silat Tani telah berhasil memancing diskusi panjang yang produktif dari para peserta mulai dari kalangan mahasiswa, aktivis lingkungan, aktivis perempuan, dan kalangan lainnya yang hadir pada saat itu. Perbedaan pendapat, saling berbagi dan bertukar pikiran akan menjadi langkah efektif untuk solusi dari sebuah persoalan. (fbr)

Next Post
Dewan Minta Pemkot Petakan Kebutuhan LPJU

Dewan Minta Pemkot Petakan Kebutuhan LPJU

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.