BITNews.id – Dandim 0415/Jambi, Kolonel CZI Sriyanto berharap seluruh komponen bangsa terutama di Jambi merapatkan barisan. Pasalnya, Indonesia menjadi negara yang dilirik bangsa lain karena sumber daya alamnya yang luas.
Karena TNI sebagai garda terdepan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus didukung semua elemen bangsa.
“Sesuai pasal 30 ayat 2 menyatakan usaha dan pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung,” ungkapnya saat menggelar coffee morning di aula dalam Makodim 0415/Jambi di kawasan Jelutung, Kota Jambi, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, adanya hambatan dari pihak tertentu atau negara yang menginginkan Indonesia tidak maju sangatlah banyak.
“Ini tidak bisa dipungkiri. Banyak tantangan yang harus dihadapi karena itu, mari kita rapatkan barisan,” tutur Sriyanto.
Diakuinya, saat ini dengan kekuatan TNI yang terbatas, personil, senjata, TNI tidak bisa sendiri.
“Semua berperan dan bersinergi untuk mendukung ketahanan nasional,” imbuhnya.
Untuk itu, katanya, semua komponen bangsa harus cepat merespon setiap kegiatan yang terjadi.
“Peran masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan tugas Kodim sebagai komponen utama bidang pertahanan dan keamanan. Setelah adanya ancaman yang dihadapi, tidak bisa dilakukan dengan tangan sendiri,” tukasnya.
Menurutnya, fenomena yang ada saat ini sangat kompleks, mudah terjadi konflik, sengketa, persinggungan dan tidak menentu (ambigu).
“Makanya diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa untuk bersama mengatasi bangsa ini, agar bangsa Indonesia semakin maju lagi,” tukas Sriyanto.
Dalam kesempatan itu, tokoh agama Umar Yusuf mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, apa pun kegiatan yang dilakukan harus adanya kepercayaan dan tidak ada dusta diantara kita.
“Bila ingin besar dan diketahui masyarakat luas, jangan tinggalkan peran media. Jadi biar diketahui media apa saja kegiatan Kodim 0415/Jambi,” harap Umar.
Sedangkan perwakilan perusahaan, Taufik berharap sinergi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pasalnya, dia tidak ingin Jambi terjadi lagi bencana kabut asap seperti yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019.
“Perlunya meningkatkan kolaborasi dalam penanganan pencegahan karhutla di Provinsi Jambi,” harap Taufik.(nst)








Discussion about this post