BITNews.id – Warga Desa di Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi mengeluhkan seringnya terjadi pemadam listrik.
Bahkan, sejak beberapa bulan terakhir pemadam listrik kerap terjadi tanpa ada pemberitahuan.
Dari keterangan salah warga Desa Ture mengatakan, pemadam listrik sering terjadi saat menjelang waktu sholat Magrib, terkadang jam 9 malam bahkan sampai siang baru hidup.
“Kami ini mau beribadah, anak – anak mau belajar, ibu – ibu mau memasak, tolong lah jangan sekehendak hati memadamkan lampu,” ujarnya warga Desa Ture yang enggan disebutkan namanya kepada media ini. Minggu (12/03/2022).
Tak hanya itu, lanjutnya mengatakan bahkan dalam satu hari sampai tiga kali mati lampu.
“Karena seringnya listrik padam peralatan elektronik di rumah kami akan beresiko rusak. Siapa yang rugi? pasti kamilah,” bebernya.
Dengan adanya pemadaman listrik yang terjadi terus menerus ini, membuat Ketua DPD PUSPA-RI (Pusat Study Pembangunan Republik Indonesia) Arian Arifin, yang juga warga Kecamatan Pemayung angkat bicara.
Dikatakan Ariyan bahwa PLN jangan bisa nya cuma memadamkan lampu, akan tetapi pikirkan juga nasib masyarakat.
“Jangan hanya saat masyarakat menunggak pembayaran listrik listriknya buru – buru dicabut PLN, tetapi tingkatan juga pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Ia menegaskan, jika masih seperti ini perlakuan PLN kepada masyarakat Pemayung, dirinya sebagai masyarakat Pemayung berencana akan menyurati PLN.
“Kita akan menyurati PLN, jika surat kita tidak ada tanggapan maka kita akan melakukan aksi demo ke PLN Jambi,” imbuhnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak PLN Cabang Jambi terkait pemadaman listrik dan keluhan dari masyarakat di Kecamatan Pemayung.(Ari)







Discussion about this post