SUNGAIPENUH, BITNews.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungaipenuh menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati HUT Kota Sungaipenuh ke-14 tahun 2022 di Gedung DPRD Kota Sungaipenuh, Selasa (08/11/2022).
Paripurna tersebut dihadiri Gubernur Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kerinci-Sungaipenuh Hakiman, Fadli Sudria, dan Apriodito, serta perwakilan kepala daerah, Walikota Solok, Wabup Muko-Muko dan undangan lainnya. Dan juga hadir segenap anggota DPRD Sungai penuh SKPD.
Ketua DPRD Kota Sungaipenuh, Fajran, saat membuka rapat paripurna mengucapkan terimakasih atas semua undangan yang hadir. Fajran mengajak seluruh elemen bahu-membahu membangun Bumi Sahalun Suhak Salatuh Bdei. Apalagi memasuki tahun ke-14 Pemerintahan Kota (Pemkot) Sungaipenuh mewujudkan visi misi Kota Sungaipenuh yang Maju, Agamis dan Berkeadilan periode 2021-2024.
Ketua DPRD Kota Sungaipenuh mengapresiasi atas kinerja Pemkot Sungaipenuh dan telah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan tahun anggaran 2021, serta berbagai penghargaan nasional yang telah diraih.
“Kita berharap ke depan lebih maju lagi. Untuk mewujudkan Kota Sungai Penuh yang maju,” kata Fajran.
Walikota (Wako) Sungaipenuh, Ahmadi, dalam sambutan peringatan HUT ke-14 menyampaikan ucapan terimakasih atas tamu undangan yg hadir.
Ahmadi menyampaikan berbagai capaian yang telah dilakukan Pemkot Sungaipenuh, seperti sektor perekonomian saat ini tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di Sungaipenuh mengalami penurunan. Demikian pula, ktanya, dengan IPM (indeks pembangunan manusia) Sungaipenuh tergolong kategori tinggi, peringkat kedua dalam Provinsi Jambi, dan masuk peringkat 83 nasional.
“Di sektor pendidikan Pemkot terus berupaya dalam pembangunan sarana prasarana sekolah, serta mendorong digitalisasi di berbagai sektor untuk meningkatkan pelayanan publik,” ujar Wako Sungaipenuh.
Sektor lainnya, lanjut Ahmadi, Pemkot Sungaipenuh mendorong kemajuan pelaku usaha. Pada tahun 2022 membantu modal usaha untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak inflasi dengan bantuan modal usaha.
“Pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) skala desa dan wilayah terus kita lakukan. Ini penting juga peran serta seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan stake holder,” ungkapnya. (Asw)
Discussion about this post