• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Tidak Terawat, Pemerintah Butuh Dana untuk Candi Solok Sipin

Bitnews.id by Bitnews.id
31 Oktober 2022
in Budaya, Daerah
Tidak Terawat, Pemerintah Butuh Dana untuk Candi Solok Sipin

Wakil Walikota Jambi, Maulana, saat melihat langsung kondisi situs Candi Solok Sipin. (Dok istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

KOTA JAMBI, BITNews.id – Situs Candi Solok Sipin yang berada di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, menjadi sorotan Pemerintah Kota Jambi. Peninggalan budaya dari zaman Hindu-Buddha ini ditinjau Wakil Wali Kota Jambi, Maulana dan jajarannya pada Kamis (27/10/2022).

Kala itu, Maulana melihat situs yang menyisakan tumpukan bata. Kondisinya terbengkalai, apalagi terdapat kandang ayam di dalamnya.

Baca Juga:

Dituding Jadi Penyebab Banjir, PT SAS: Banjir di RT 03 Aur Kenali Telah Terjadi Jauh Sebelum Proyek Dimulai

Barcode Ganda dan Data Tak Sesuai, Pemkot Jambi Perketat Sistem MyPertamina

Atlet Gulat Putri Jambi Sumbang Tiga Perunggu PON Bela Diri

Gubernur Al Haris dan BPKP Jambi Bahas Penguatan Pengendalian Korupsi dan Kajian Strategis Kebijakan Daerah

Setelah meninjau situs bersejarah ini, Maulana mengatakan pihaknya akan mengangkat Candi Solok Sipin menjadi cagar budaya, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dapat mengembangkan dan melestarikan peninggalan tersebut.

“Untuk bisa mengalirkan anggaran pemugaran dan sebagainya kita harus tetapkan ini sebagai cagar budaya Kota Jambi. Jadi, langkah awal kita siapkan anggaran untuk penetapan. Prosesnya butuh sidang akademik,” katanya.

Menurut Maulana, situs ini memiliki luas dari apa yang sudah terlihat. Perlu pembebasan lahan untuk melihat peninggalan Candi Solok Sipin secara keseluruhan.

“Luasnya mencapai kawasan yang ditempati warga, sedangkan ini cuma berkisar seratus meter persegi,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Jambi juga menimbang akan merumuskan peraturan daerah terkait cagar budaya. Jika peraturan ini terwujud, pemerintah memiliki dasar membuat kebijakan untuk melestarikan cagar budaya di Kota Jambi, termasuk Situs Candi Solok Sipin.

“Nanti apabila memang dibutuhkan dan naskah akademiknya sudah lengkap kita usulkan ke DPRD untuk membuat Perda. Ini akan menjadi payung hukum untuk membuat kebijakan bagaimana ini bisa diangkat,” ujar Maulana.

Sementara itu, Lurah Legok, Zulkarnain mengatakan luas area situs Candi Solok Sipin sebenarnya bisa mencapai 2 hektar, karena it perlu pembebasan lahan yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Pelestarian Candi Solok, ujar Zulkarnain, pun akan melibatkan masyarakat sekitar. “Kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengembangkan situs ini,” tuturnya.

Sebelumnya Candi Solok Sipin sempat menjadi tempat ayam jago. Terlihat warga membawa ayam jago beserta kandang (untuk menjemur) ke dalam situs tersebut. Ayam pun dimandikan di sana. Bahkan, juga terlihat tempat untuk ayam bertanding.

Selain itu, pagar yang mengelilingi situs Candi Solok Sipin juga digunakan untuk menjemur pakaian. Dari informasi yang didapatkan, sejumlah sampah berupa kaca dan pampers (sudah dibersihkan) turut ditemukan di dalamnya.

Kurnia Sandi (26), pendiri Komunitas Jejak Kebudayaan Jambi, prihatin dengan kondisi yang menimpa Candi Solok Sipin. Bisa-bisanya ditemukan ayam dan sampah di dalam situs arkeologis, walaupun sudah dikelilingi pagar.

“Pendapat saya, ini mungkin karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Itu menjadi PR bersama. Lalu, terkait adanya sampah, adanya ayam, adu ayam, itu dampak negatif yang luar biasa,” katanya.

Sandi menyampaikan, juru pelihara Candi Solok Sipin sudah berupaya menegur masyarakat agar tidak membuang sampah dan memasukkan ayam di sana, namun tetap saja kondisi tersebut terjadi lagi.

“Saya pikir juru pelihara di sana sudah sangat membantu untuk menjaga kebersihan di sana. Hanya saja tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan meletakan ayam,” ungkapnya.

Nilai Kepurbakalaan Candi Solok Sipin dan Potensinya untuk Masyarakat

Keberadaan Candi Solok Sipin sendiri tertuang dalam laporan dari seorang perwira Inggris, Letnan SC Crooke, usai mengunjungi daerah pedalaman di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari pada tahun 1802.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengadakan ekskavasi di area Candi Solok Sipin pada tahun 1983. Ekskavasi itu berhasil menampakkan sisa bata, namun tidak menampakkan Candi Solok Sipin secara keseluruhan, karena situs tersebut berada di tengah permukiman.

Walaupun belum terlihat secara keseluruhan, Candi Solok Sipin masih memiliki nilai kepurbakalaan yang penting. Di situs tersebut ditemukan struktur bata, arca Buddha berbahan batu andesit, 4 (empat) buah makara, stupa, dan sejumlah keramik.

Arca Buddha yang dimaksud memiliki tinggi sekitar 172 sentimeter. Sikap arca berdiri kedua kaki sejajar dan telapak terhimpit, dari penggambaran rambutnya arca ini memiliki unsur seni Gupta dan post-Gupta. Arca yang kini berada di Museum Nasional itu berasal dari abad ke 7-8 Masehi.

Sedangkan 4 makara yang ditemukan di Candi Solok Sipin rupanya kurang lebih sama, karena setiap makara menggambarkan raksasa yang menganga. Terdapat atribut berupa tongkat besar yang bagian ujungnya memiliki hiasan berbentuk bunga. Menariknya, salah satu makara memiliki angka tahun yakni 986 saka atau 1064 masehi, serta tulisan mpu Dharmawira.

“Sejarahnya sangat luar biasa. Mulai dari temuan makara, keramik, dan sebagainya. Itu membuktikan Candi Solok Sipin merupakan salah satu situs kepurbakalaan yang sangat penting di Kota Jambi,” ujar Sandi.

Pegiat kebudayaan itu mengatakan publikasi Candi Solok Sipin merupakan hal yang penting. Ini perlu ditingkatkan lagi agar banyak masyarakat yang mengetahui situs Candi Solok Sipin dan temuannya.

“Kabupaten Muarojambi punya Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, sedangkan Kota Jambi juga punya candi,” ujarnya.

Tidak sampai di situ, Sandi mengatakan, pengelolaan dan pemanfaatan yang melibatkan masyarakat sekitar juga harus segera dilakukan. Ekonomi kreatif bisa dibangun di permukiman sekitar Candi Solok Sipin.

“Dalam pengembangan dan pengelolaannya masyarakat harus dilibatkan, karena masyarakat itu perlu tahu Candi Solok Spin bagian dari sejarah masyarakat sekitar. Masyarakat juga harus diedukasi supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian,” tuturnya.(Bhj)

Next Post
Waskita Karya Segera Realisasikan Permintaan Warga Kasang yang Terdampak Proyek Galian JSS

Waskita Karya Segera Realisasikan Permintaan Warga Kasang yang Terdampak Proyek Galian JSS

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.