BITNews.id – Kisah viral dari Mbah Arifin ini jelas akan menambah daftar panjang kisah kesetiaan seseorang terhadap pujaan hati.
Namun malangnya, tak seperti kisah kesetiaan lainnya yang terbalaskan dengan hadirnya sang pujaan hati, kisah kesetiaan versi Mbah Arifin ini cukup berbeda dan cukup menguras emosional.
Pasalnya, kesetiaan yang dedikasikan Mbah Arifin pada wanita pujaan hatinya ini tak pernah terbalas secara nyata.
Lebih jelas, pria renta yang karib disapa Mbah Gombloh ini hanya menghabiskan waktunya dengan selalu duduk di sebuah emperan toko di kawasan Kayutangan, Malang setiap harinya untuk menanti kehadiran kekasih hatinya.
“Menurut cerita, si kakek terpisah dengan kekasihnya pada suatu hari ketika terjadi peristiwa politik di Kota Malang. Menariknya, pasangan ini saling berjanji akan bertemu lagi di tempat yang sama di mana si kakek menanti itu jika situasi kota sudah aman,” jelas pengguna Facebook Muhammad Nur Yusron dalam postingannya Selasa (9/2), dilansir liputan6.com.
Sejak hari itulah, Mbah Gombloh mengisi hari-hari semasa hidupnya dengan mendatangi lokasi tersebut sembari berharap dapat kembali bertemu wanita pujaan hatinya.
Tapi malang, hingga menjelang ajalnya, usaha dan perjuangan Mbah Gombloh dalam bertemu sang kekasih hati tak jua terwujudkan.
Malangnya lagi, Mbah Gombloh meninggal karena menjadi korban tabrak lari.
“Awal tahun 2018 menjadi akhir dari penantian Kakek Arifin. Usai ditemukan terkulai lemas di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu, ia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun, kondisinya yang parah membuat nyawanya tak tertolong, kabarnya si kakek menjadi korban tabrak lari orang tidak bertanggung jawab,” ungkap Muhammad Nur Yusron. (*/hn)
Discussion about this post