• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Cetak Biru WALHI 2025-2029: Visi Perjuangan Tubagus Soleh Ahmadi

Bitnews.id by Bitnews.id
13 Agustus 2025
in Nasional
Mengenal Sosok Tubagus: Jejak Perjuangan yang Terjaga dalam Pergerakan Lingkungan

Tubagus Soleh Ahmadi

Share on FacebookShare on Twitter

BITNews.id – Di tengah krisis lingkungan yang semakin mengancam, WALHI sebagai organisasi lingkungan hidup terbesar di Indonesia, akan memilih pemimpin barunya untuk periode 2025-2029. Salah satu calon yang mencuat adalah Tubagus Soleh Ahmadi, yang datang dengan “cetak biru” perjuangan yang utuh dan membumi.

Visi ini tak sekadar janji, melainkan empat pilar fundamental yang dirancang untuk mengembalikan kedaulatan rakyat atas lingkungan. Mari kita bedah empat pilar ini yang bisa jadi menjadi landasan perjuangan WALHI di masa depan.

Baca Juga:

Pesilat Putri Jambi Melaju ke Semifinal PON Bela Diri

Perkuat Tata Kelola dan Transformasi Berkelanjutan, Hutama Karya Luncurkan Roadmap ESG

Jasa Raharja Dorong Penguatan Regulasi dan Kepatuhan Iuran Wajib untuk Mewujudkan Transportasi Darat yang Berkselamatan

Double Podium Lagi, Rookie Tim Yamaha Racing Indonesia Melesat di ARRC Sepang

1. Pilar Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan: Kembali ke Akar Perjuangan
Pilar pertama ini adalah jantung dari seluruh visi. Tubagus Soleh Ahmadi ingin mengembalikan hak pengelolaan lingkungan kepada masyarakat melalui Wilayah Kelola Rakyat (WKR).

Konsep ini bukan hal baru, tapi sangat relevan. WKR adalah upaya konkret untuk menghentikan perampasan lahan yang dilakukan oleh korporasi besar atau proyek pemerintah yang tidak bertanggung jawab.

Dengan WKR, masyarakat adat dan komunitas lokal memiliki “kekuasaan” untuk menentukan nasib lingkungan mereka sendiri, menjaga keberlangsungan alam, dan memastikan kesejahteraan mereka tidak tergerus oleh kepentingan ekonomi.

2. Pilar Perlawanan terhadap Proyek Rakus: Berani Melawan Arus
Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, sering kali menjadi target “proyek rakus” yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek.

Proyek tambang, perkebunan monokultur, dan pembangunan infrastruktur yang tak peduli lingkungan adalah contoh nyatanya.

Pilar kedua ini adalah komitmen untuk menghadang dan menghentikan proyek-proyek merusak tersebut. Ini adalah perjuangan yang menuntut keberanian, sebab ia berhadapan langsung dengan kekuatan modal dan kebijakan yang seringkali tidak berpihak pada lingkungan.

3. Pilar Perlindungan Aktivis dan Keadilan Gender: Memperkuat Barisan
Perjuangan lingkungan tidak lepas dari risiko. Banyak aktivis yang mengalami intimidasi, kriminalisasi, bahkan kekerasan. Visi ini menempatkan perlindungan bagi para pembela lingkungan sebagai prioritas utama.

Lebih dari itu, pilar ini juga menyoroti peran penting perempuan sebagai garda depan perjuangan. Perempuan, yang sering kali menjadi korban pertama dari kerusakan lingkungan, justru memiliki peran sentral dalam menjaga ekosistem dan melestarikan kearifan lokal. Dengan menempatkan keadilan gender sebagai bagian dari perjuangan, cetak biru ini memperkuat barisan WALHI dari dalam.

4. Pilar Ekonomi Berkelanjutan: Jalan Menuju Mandiri dan Adil
Terakhir, perjuangan lingkungan tidak akan lengkap tanpa solusi ekonomi yang berkelanjutan. Pilar ini menawarkan jalan keluar dari ekonomi ekstraktif yang merusak dengan mendorong pertanian agroekologi dan energi terbarukan berbasis komunitas.

Pertanian agroekologi memastikan pangan yang sehat dan tanah yang subur, sementara energi terbarukan berbasis komunitas memungkinkan desa-desa untuk mandiri tanpa harus merusak alam. Ini bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga soal membangun kemandirian, keadilan, dan keseimbangan antara manusia dan alam.

Secara keseluruhan, keempat pilar ini merangkum sebuah “manifesto perlawanan” yang tidak hanya kritis, tetapi juga menawarkan solusi konkret. Cetak biru ini, jika berhasil diwujudkan, bisa menjadi tonggak penting bagi WALHI dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks di masa depan. (*)

Next Post
Gubernur Al Haris: MoU Pemprov Jambi dan PetroChina, Sinergi Pembangunan Berkelanjutan

Gubernur Al Haris: MoU Pemprov Jambi dan PetroChina, Sinergi Pembangunan Berkelanjutan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.