• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Dilema Tingkat Akhir ‘Pejuang Skripsi’

Bitnews.id by Bitnews.id
20 April 2021
in Opini
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Fransisko Chaniago, S. SOS, M. Pd

Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir tentu akan disibukan dengan kewajibannya yaitu mengerjakan tugas karya ilmiah/skripsi sebagai salah satu penentu layak atau tidaknya seseorang mahasiswa dalam menyandang gelar strata (1) atau gelar sarjananya. Seluruh instansi perguruan tinggi bersepakat menjadikan skripsi sebagai syarat wajib dan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis yang harus diraih oleh mahasiswa.

Baca Juga:

Refleksi: Peringatan Hari Guru Dimata Pelajar

80 Tahun Guru Indonesia: Bagaimana Nasibmu Kini?

Kegagalan Regulatif dan Inkonsistensi Logika Kebijakan dalam Narasi Pelarangan Tenaga Ahli Gubernur

SPI Jambi: Membaca Integritas Secara Utuh di Tengah Penilaian yang Berbasis Persepsi

Membahas tentang skripsi tentu menjadi polemik bagi mahasiswa tingkat akhir. Dihadapkan dengan mencari judul penelitian bahkan sampai harus menemukan permasalahan yang akan dibahas sebagai kajian yang akan dipertanggungjawabkan.

Maka tidak heran jika masih banyak mahasiswa yang ditemukan selalu menghadirkan ketakutan dalam dirinya sendiri tanpa disadari bahwa dari semester satu sampai semester tujuh mereka sudah terlatih dalam membuat karya ilmiah baik itu bersifat makalah, berita opini dan bahkan proposal penelitian sebagai salah satu bentuk miniatur dari tugas akhir yang disebut sebagai skripsi.

Tidak sedikit mahasiswa yang ditemukan mengeluh dengan tugas akhir yang dianggap sebagai beban terberat selama duduk di bangku perkuliahan. Tentunya hal seperti ini menandakan bahwa kurangnya keseriusan mahasiswa ketika mengikuti proses belajar yang sering kali terkesan mengabaikan.

Skripsi juga dianggap sebagai masalah yang kompleks, sebagian memang kesalahan itu dari mahasiswanya pribadi yang lalai serta bermalas-malasan. Bahkan tidak menutup kemungkinan yang lebih ironinya lagi masih banyak mahasiswa yang mencari jalan pintas agar skripsinya selesai dengan cara membayar orang lain untuk mengerjakannya.

Adapun Fungsi dari skripsi bagi mahasiswa tentunya untuk melatih kejujuran, berpikir kritis dengan cara banyak membaca, menghargai karya orang lain dengan cara berdialog dengan tulisan-tulisan mereka. Namun pada kenyataanya masih banyak mahasiswa yang kebingungan seperti anak ayam yang kehilangan induk dan bahkan lebih parahnya lagi mahasiswa sampai memilih berhenti karena tidak dapat menyanggupkan dirinya dalam menyelesaikan tugas skripsi.

Sefna Rismen dalam penelitiannya menyatakan bahwa mahasiswa mengalami tingkat kesulitan dalam menyajikan sebuah ide ke dalam tulisan ilmiah yaitu sekitar 66,67 %, penggunaan ilmu dalam pengolahan data yaitu dengan persentase 61,54%, serta menarasikan hasil penelitian yaitu dengan persentase 64,10 %. Hal ini tentu menandakan minimnya minat baca mahasiswa sehingga merasa kesulitan dalam menuangkan ide-ide dalam menarasikan kedalam tugas akhirnya.

Padahal tujuan dari tugas skripsi ini bagi mahasiswa iyalah agar mahasiswa memiliki karya tulis ilmiah dan bahkan dapat merasakan bagaimana proses dalam melakukan suatu penelitian, baik itu seperti mencari literatur, mengumpulkan data, dan diakhiri dengan menyusun sehingga terciptalah sebuah karya tulis tersendiri sebagai identitas dari gelar kesarjanaannya.

Kendala yang paling mendasar yang banyak dialami oleh mahasiswa yaitu ketika menentukan tema yang akan dibahas. Sebagai seorang mahasiswa semester akhir seharunya sudah mengerti dan memahami bahwa untuk menciptakan sebuah judul tentunya dapat diambil melalu mata kuliah yang dianggap relevan untuk dibahas baik itu dilatarbelakangi dengan permasalahan yang dianggap sebagai keresahan bagi diri sendiri dan terimbas bagi orang banyak.

Menentukan sebuah tema skripsi yang akan dibahas sering menjadi perdebatan dikalangan dosen, ada yang menyatakan untuk menciptakan sebuah judul terlebih dahulu dengan mengadakan mini riset, ada juga yang menyatakan sebagai mahasiswa harus mengetahui permasalahanya terlebih dahulu serta memiliki landasan yang kuat mengapa judul yang kita ajukan dianggap perlu untuk diteliti. Dan bahkan ada juga dosen yang menyatakan bahwa untuk menentukan suatu tema, mahasiswa harus mempelajari tentang teori, karena banyak mahasiswa yang terjebak dengan judul yang akan mereka bahas disebabkan kesulitan dalam menemukan teori apa yang akan digunakan.

Dari pernyataan yang dilontarkan oleh dosen semuanya itu benar dan bisa dijadikan landasan bagi mahasiswa, mau menggunakan cara yang bagaimana untuk menentukan sebuah judul yang akan dibahas dalam menciptakan karya ilmiah yang akan ditulis.

Dalam proses membuat tugas skripsi tentu banyak yang harus dipahami oleh mahasiswa seperti memahami sistematika penulisannya harus disesuaikan dengan buku pedoman yang telah dikeluarkan oleh fakultas/prodi masing-masing.

Membuat tugas skripsi tentu bukan hanya terfokus menyalin apa yang ada dalam buku, jurnal dan lain sebagainya, karena dalam pembuatan skripsi tersebut tentu dibutuhkannya sumbangsih pemikiran penulis sebagai pelengkap dalam menciptakan karya ilmiah.

Pada prinsipnya karya ilmiah bukan hanya sekedar membahas atau mengkaji ulang penelitian terdahulu, akan tetapi bagaimana cara kita sebagai peneliti mampu mengemas penelitian itu lebih menarik dibandingkan dengan penelitian yang sudah dibahas oleh orang lain.

Dalam tulisan yang dibahas oleh penulis, sama sekali tidak ada memiliki maksud untuk melemahkan semangat mahasiswa. Dengan adanya tulisan ini tentunya bermaksud untuk menyadarkan diri mahasiswa bahwa sebelum kita berhadapan dengan tugas skripsi, kita sudah melewati proses miniaturnya.

Penulis adalah Akademisi UIN STS Jambi

Tags: #Akademisi UIN STS JAMBI#fansisco chaniago#Fransisko Chaniago#opiniM.PdS.Sos.
Next Post

Sowan ke Kapolri, Dirjen Bea Cukai Minta Dukungan Naikan PNBP

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-7876-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – OMG

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.