JAMBI, BITNews.id – Pagi yang cerah menyambut para petani di Desa Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jambi, Sabtu (11/10/2025).
Sejak pukul 07.00 WIB, belasan petani tampak antusias memulai panen padi varietas “Korea”, jenis padi yang dikenal memiliki masa tanam panjang dan hasil yang melimpah.
Padi varietas Korea ini ditanam sejak pertengahan April lalu, dengan masa tanam mencapai enam bulan. Proses penanaman dilakukan melalui beberapa tahap tradisional yang masih dipegang kuat oleh masyarakat setempat.
Tahapan awal disebut nyemai, yaitu penyebaran benih di lahan khusus selama 40 hari. Setelah itu, bibit dipindahkan ke lahan utama atau nadar untuk proses penyesuaian selama dua minggu.
Puncaknya adalah tahap nandur, atau penanaman dengan metode mundur. Sepuluh petani bekerja serempak menanam bibit padi di lahan seluas 25 tumbuk (sekitar 0,35 hektare) hanya dalam waktu dua jam. Ketelitian dan kekompakan menjadi kunci keberhasilan proses ini.
Selama empat bulan masa perawatan, para petani rutin memantau kondisi air dan pertumbuhan padi. Menariknya, padi “Korea” ini dapat tumbuh subur tanpa pupuk kimia, menjadikannya alternatif pertanian ramah lingkungan yang semakin diminati.
Memasuki Oktober, masa panen pun tiba. Sebanyak 14 petani bergotong royong memanen padi dengan cara tradisional. Selain menjadi ajang kerja bersama, kegiatan panen juga mempererat hubungan sosial antarwarga.
Dari lahan seluas 25 tumbuk, para petani berhasil menghasilkan sekitar 3 kuintal gabah kering, setara dengan 300 kilogram beras setelah digiling. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan satu keluarga selama beberapa bulan.
Panen kali ini menjadi simbol keberhasilan dan kemandirian petani lokal yang terus menjaga kearifan tradisi. Lebih dari sekadar hasil panen, kegiatan ini mencerminkan nilai kerja keras, kebersamaan, dan rasa syukur terhadap alam yang memberi kehidupan. (*)
Discussion about this post