BITNews.id – Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Para Raider 503/Mayangkara Kostrad, sebagai bagian dari Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) di Papua, tengah melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Pada Minggu siang (28/7/2024), setelah rangkaian acara ibadah, Tim Pengamanan Wilayah (Pamwil) Satgas Yonif 503 Kostrad yang dipimpin Letda Inf Yudi Riandoko, melaksanakan Outing Class bersama anak-anak Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga.
Komandan Satgas Yonif 503 Kostrad, Letkol Inf Gurbasa Samosir, menekankan pentingnya pengamanan wilayah, membantu masyarakat, dan komunikasi inklusif dengan seluruh pihak saat menjalankan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil. Berdasarkan penekanan tersebut, Letda Inf Yudi Riandoko memimpin Tim Pamwil melaksanakan Outing Class setelah berkoordinasi dengan para guru SD St. Aloysius Mumugu. Pada Outing Class kali ini, anak-anak dari Kampung Alguru yang bersekolah di SD St. Aloysius mendapat kesempatan belajar Pelajaran Baris Berbaris (PBB) dari Satgas Yonif 503 Kostrad.
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah salah satu guru SD St. Aloysius, Ibu Margie Sondakh. Sebelum kegiatan dimulai, Letda Inf Yudi Riandoko menyampaikan terima kasih atas antusiasme Ibu Margie dan seluruh anak-anak Alguru yang hadir di halaman SD St. Aloysius. Dengan penuh semangat, para peserta Outing Class mendengarkan, menyimak, mengikuti, dan menirukan setiap arahan serta gerakan PBB yang dicontohkan oleh para prajurit TNI.
Selesai kegiatan, salah satu anak bernama Mikel Wakerkwa menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelajaran baris-berbaris dan tata cara penghormatan yang diberikan oleh prajurit Satgas.
“Terima kasih Bapak TNI, kami belajar hormat dan berbaris. Kami senang sekali. Jaya TNI,” ucapnya dengan gembira.
Terpisah, Panglima KOOPS TNI, Brigjen TNI Lucky Avianto, setelah menerima laporan kegiatan, mengapresiasi inisiatif Satgas Yonif 503 Kostrad dalam melaksanakan Outing Class di SD St. Aloysius Mumugu.
“Hal ini merupakan realisasi TNI dalam melakukan komunikasi sosial yang inklusif dengan seluruh stakeholder di daerah tugas, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” ungkapnya. (PenkoopsTNI)








Discussion about this post