JAKARTA, BITNews.id – Program Studi (Prodi) Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Jambi berpartisipasi dalam kegiatan Launching Rencana Investasi Result Based Contribution’s (RBC) Tahap Keempat dan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan (Small Grant) Periode Ketiga.
Acara berlangsung di Jakarta, 28 Agustus 2025, dipimpin Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya Indonesia mencapai target FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, sektor kehutanan berkontribusi sekitar 60 persen dari total target penurunan emisi nasional. Dukungan program RBC dari Pemerintah Norwegia mencapai total USD 216 juta sejak 2023–2025, termasuk tambahan USD 60 juta pada tahap keempat.
Dana tersebut difokuskan pada lima prioritas utama: pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi lanskap untuk peningkatan penyerapan karbon, konservasi keanekaragaman hayati, restorasi ekosistem gambut, serta penguatan penegakan hukum dan kelembagaan.
Dalam kesempatan itu, Prodi Kehutanan UM Jambi, yang diwakili Citra Rahmatia, S.Hut., M.Si., terlibat dalam diskusi strategis bersama tujuh perguruan tinggi kehutanan lainnya. Kolaborasi ini mencakup riset bioprospeksi, pemberdayaan masyarakat, hingga penguatan kapasitas generasi muda melalui program Small Grant.
“Partisipasi UM Jambi selaras dengan kurikulum Prodi Kehutanan yang berbasis ekologi dan pengelolaan sumber daya alam. Kami berkomitmen memperkuat peran akademisi dalam mendukung target FOLU Net Sink 2030,” ujar Citra Rahmatia dalam keterangan tertulisnya. Rabu (17/09/2025).
Sejak 2016–2020, Indonesia berhasil menurunkan emisi hingga 43,2 juta ton CO₂. Implementasi RBC sebelumnya juga menghasilkan penanaman 4,6 juta bibit pada 11.215 hektar lahan, melibatkan lebih dari 35 ribu masyarakat, menyerap 21 ribu ton CO₂ ekuivalen, serta menyelesaikan 40 konflik tenurial.
Puncak acara ditandai dengan foto bersama anggota Forum Rektor Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FORETIKA), yang menegaskan sinergi akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.
UM Jambi sendiri aktif mengembangkan program lingkungan seperti FOLU Goes to School, FOLU TERRA, dan FOLU Biodiversity. Program ini ditujukan untuk edukasi generasi muda, peningkatan kesejahteraan rakyat melalui konservasi, serta pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati. (*)
Discussion about this post