BLITAR, BITNews.id – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menuding Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin (Mas Ibbin) mendukung aksi anarkis yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu dini hari.
Video tersebut diunggah akun TikTok @blitar.raya.bersa, yang mengatasnamakan diri “Blitar Raya Bersatu”.
Setidaknya tiga video beredar luas, salah satunya memuat narasi provokatif yang menyebut Wali Kota Blitar mendukung aksi perusakan fasilitas pemerintah.
Video lain menuduh Mas Ibbin memberikan bantuan logistik kepada pelaku kerusuhan yang disebut bukan warga asli Blitar.
Narasi tersebut memicu perdebatan di media sosial. Sebagian warganet membela Mas Ibbin yang diketahui hadir menjaga kantor pemerintahan bersama aparat, sementara yang lain terjebak pada framing negatif unggahan tersebut.
Ketua Ormas Rakyat Djelata (RaDja) Blitar, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono alias Bagas, mengecam keras penyebaran video tersebut.
“Ini murni provokasi. Ada upaya mengadu domba masyarakat dengan pemerintah, seolah-olah aksi anarkis beberapa hari lalu didalangi Pemkot. Itu hoaks dan harus ditindak tegas,” ujar Bagas, Kamis (4/9/2025).
Bagas mendesak aparat kepolisian memperketat patroli siber dan menindak akun penyebar hoaks sebelum menimbulkan kerusuhan lebih luas.
Azizul Hakiki, S.H., M.H., akademisi Hukum Pidana Universitas Bhayangkara Surabaya, menilai tuduhan tersebut masuk ranah pidana.
“Fitnah di media sosial adalah tindak pidana. Sebagai pejabat publik, Mas Ibbin berhak dilindungi hukum dan dapat melaporkan kasus ini,” jelas Azizul.
Ia menyebut pasal pencemaran nama baik di ruang digital dapat menjerat pelaku dengan hukuman maksimal dua tahun penjara atau denda Rp400 juta.
“Karena ini delik aduan, jika Mas Ibbin melapor, aparat wajib memprosesnya. Ini penting sebagai pembelajaran bagi penyebar hoaks,” tambahnya.
Menanggapi isu tersebut, Mas Ibbin membantah tuduhan yang beredar.
“Itu semua tidak benar. Sejak sore hingga pagi, kami bersama Forkopimda menjaga kantor Pemkot dan DPRD dengan kekuatan terbatas. Tidak ada bantuan atau dukungan terhadap aksi kerusuhan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa prioritas utama pemerintah kota adalah menjaga ketertiban dan kondusivitas wilayah.
“Kami bertindak hati-hati karena mempertimbangkan risiko besar. Yang utama adalah keamanan kota,” katanya.
Mas Ibbin mengajak masyarakat tidak terprovokasi dan menjaga stabilitas daerah.
“Mari bersama TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat menjaga Blitar agar tetap aman,” pungkasnya. (Ddt)








Discussion about this post