• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Peran Generasi Muda Memajukan Indonesia melalui Industri Sawit

Bitnews.id by Bitnews.id
5 Maret 2022
in Ekbis, Lifestyle
Peran Generasi Muda Memajukan Indonesia melalui Industri Sawit

Foto: Ilustrasi /net

Share on FacebookShare on Twitter

BITNesw.id – Masa depan industri kelapa sawit Indonesia berada di tangan milenial. Generasi ini dinilai mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin kelapa sawit dunia dan industri agronomi.

Pasalnya, industri kelapa sawit bisa dijadikan lahan inovasi serta memberikan kesempatan kerja untuk generasi muda. Apalagi kelapa sawit merupakan bagian penting dari produk yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cokelat, lipstik, margarin, sabun, mi instan, sampo, detergen, hingga roti.

Baca Juga:

Beri Pelayanan Ekstra, Service Kunjung Yamaha Jadi Alternatif Perawatan Motor Konsumen

Pesilat Putri Jambi Melaju ke Semifinal PON Bela Diri

Registrasi eSIM Kini Bisa Selfie, Indosat Luncurkan Teknologi Biometrik

Indosat dan TikTok Gelar Seminar Digital di UNRI, Ini Manfaatnya Bagi Mahasiswa

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perkebunan besar di Indonesia didominasi oleh tanaman kelapa sawit pada 2020. Jumlahnya mencapai 8,9 juta hektar, naik hampir 300 ribu hektare dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 8,6 juta hektare.

Kontribusi ekspor kelapa sawit juga tak kalah dari batu bara. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan data bahwa kelapa sawit menyumbang ekspor sebesar 18,9 miliar dollar AS atau setara Rp 265 triliun pada 2018. Tiga terbesar negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia adalah India (6,71 juta ton), Uni Eropa (4,78 juta ton), dan Tiongkok (4,41 juta ton).

Namun sayangnya, industri ini belum dilirik oleh generasi muda. Padahal, merekalah yang akan menjadi penentu masa depan industri kelapa sawit Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Diperlukan peran dan kreativitas generasi muda agar Indonesia mampu mengelola dan menghasilkan berbagai produk unggul dari kelapa sawit.

Dedy Gerson Gultom adalah satu anak muda Indonesia yang memutuskan berkarir di industri kelapa sawit. Ia merupakan lulusan program beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food 2012.

“Saya berasal dari keluarga petani, sejak kecil sudah terbiasa dibawa orang tua ke sawah dan kebun holtikultura yang disewakan oleh pemilik tanah untuk kami usahakan walaupun areal tidak cukup luas (kurang dari 1 ha). Karena sudah terbiasa dengan pertanian dalam kehidupan sehari-hari, sehingga saya tidak terlalu tertarik dengan pertanian dan ketika mau kuliah justru ingin mencoba ke jurusan di luar pertanian,” ungkapnya.

Namun sayangnya, keuangan keluarga membuat Dedy terpaksa mengubur dalam keinginannya untuk berkuliah kala itu. Ia pun tak patah arang dan tetap berdoa agar bisa berkuliah. Semangatnya pun mengantarkan Dedy pada program beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food yang diinfokan dari salah satu anggota keluarganya.

Dedy pun memutuskan untuk mencoba kesempatan itu agar ia dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saya punya mimpi agar dapat berkuliah dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Apalagi beasiswa tersebut ada ketentuan langsung bekerja setelah lulus kuliah, dapat dana pendidikan full dan bantuan biaya hidup selama menjalani perkuliahan. Itu sangat menolong saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” lanjutnya.

Lebih lanjut Dedy bercerita, selama mengikuti program beasiswa ini, ada banyak kegiatan pelatihan yang ia terima, diantaranya bimbingan mental dan fisik, pelatihan manajerial serta program magang di perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food
Dedy mengaku program magang mengajarnya tentang pola kerja, kedisiplinan, serta praktik-praktik agronomi yang baik di perkebunan.

Selain itu, selama menekuni pekerjaan di perkebunan kelapa sawit, ia juga cukup mendapatkan wawasan baru seputar pengetahuan dan pemahaman agronomi kelapa sawit yang terus berkembang.

Berasal dari latar belakang keluarga petani padi dan sayuran, Dedy yakin pendidikan yang didapatkan melalui beasiswa ini telah membantu menjembatani segala keterbatasan ekonomi dan impiannya.

“Program beasiswa tentu memiliki arti besar bagi hidup saya. Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan setelah bekerja di Sinar Mas Agribusiness and Food, saya dapat membantu menyekolahkan adik-adik saya,” lanjutnya.

Saat ini Dedy meniti karir sebagai Asisten Kepala Agronomi yang membuatnya mendapat kesempatan bekerja di Riau dan Papua. Dedy bertanggung jawab untuk mengurus lahan perkebunan kelapa sawit perusahaan, seperti perencanaan kerja bersama asisten perkebunan, memantau pekerja di lapangan, serta mengurus administrasi kebun.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, 70 persen dari produksi minyak kelapa sawit 2018 dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan 30 persen sisanya untuk konsumsi dalam negeri. Nilai sumbangan devisa minyak kelapa sawit Indonesia sepanjang 2018 mencapai US$20,54 miliar atau setara Rp 289 triliun.

Selain penyumbang devisa subsektor perkebunan, industri minyak kelapa sawit Indonesia juga menyediakan lapangan pekerjaan yang besar dan memberikan kontribusi pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

Dedy berharap banyak generasi muda yang mencintai pertanian, khususnya tertarik dengan industri kelapa sawit. Sebab banyak peluang yang bisa didapat dari industri ini, termasuk bisa mendapatkan beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food dan masa depan yang terjamin.

Program ini memberikan kesempatan kepada para siswa berprestasi yang memiliki minat dalam industri agribisnis. Beasiswa ini menawarkan tiga program beasiswa: SMART Mills, SMART Agro, dan Beasiswa Prestasi.

Setelah lulus, para siswa akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di perkebunan atau pabrik penyulingan Sinar Mas Agribusiness and Food dan siap berkontribusi untuk menghadirkan bahan pangan dan bahan bakar untuk dunia secara berkelanjutan. Hal inilah yang membedakan beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food dengan beasiswa yang lain.(

(sumber: kumparan)

Next Post

PSI Minta Ada Perubahan Amandemen, Dukung Presiden Jokowi Tiga Periode

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.