BITNews.id – Indonesia resmi memegang posisi strategis Keketuaan atau Presidensi Group of Twenty (G20) per 1 Desember 2021.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, bahwa dalam Presidensi G20 tersebut, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga hal, yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85% perekonomian dunia, 75% perdagangan internasional, 60% populasi dunia, dan 80% investasi global.
Sebagai pemegang presidensi, Indonesia berperan mendorong negara-negara G20 untuk melakukan sejumlah aksi nyata dan terobosan besar pada 2022, terutama dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Terkait perbaikan perekonomian, Indonesia membawa isu-isu prioritas, seperti pemulihan ekonomi dan kesehatan yang inklusif, serta transformasi ekonomi berbasis digital.
Menyambut pemulihan ekonomi pada 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah menyiapkan delapan kebijakan strategis dengan terus mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan bagi masyarakat.
Delapan arah strategis kebijakan OJK 2022 tersebut yaitu:
1. Mengantisipasi dampak risiko cliff effect dari normalisasi kebijakan dan potensi risiko perkembangan Covid-19;
2. Mendorong percepatan transformasi ekonomi hijau dan mitigasi risiko perubahan iklim;
3. Mendorong percepatan transformasi ekonomi digital;
4. Meningkatkan efektivitas program inklusi keuangan dan perlindungan konsumen;
5. Mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan sektor jasa keuangan syariah;
6. Melanjutkan inisiatif perubahan proses bisnis pengawasan dari traditional approach ke arah pengawasan sektor jasa keuangan terintegrasi berbasis teknologi informasi;
7. Melakukan percepatan reformasi pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB);
8. Mengembangkan organisasi yang akuntabel, efektif dan efisien.
Untuk menerapkan kebijakan strategis pada tahun depan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam Rapat Kerja Strategis OJK 2022 menegaskan pentingnya bersinergi dengan
berbagai pihak.
Tujuannya agar OJK dapat memberikan manfaat dan kontribusiyang lebih luas kepada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Penguatan sinergi dan koordinasi dengan para stakeholders juga
berkaitan dengan dukungan OJK terhadap pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada 2022.
“OJK mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia tahun
2022 melalui partisipasi aktif dalam setiap kegiatan,” tegasnya. (*/Sr/Hms)
Discussion about this post