JAMBI,BITNews.id – Persimpangan jalan menjadi salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas yang sering ditemui pengendara. Baik di perkotaan maupun di kawasan perumahan, pengendara kerap dihadapkan pada berbagai jenis persimpangan, mulai dari pertigaan berbentuk huruf T atau Y hingga perempatan berbentuk tanda tambah (+).
Di kawasan padat lalu lintas, persimpangan biasanya dilengkapi lampu lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan agar tetap tertib dan aman. Namun, di daerah pemukiman atau kawasan dengan volume kendaraan rendah, masih banyak persimpangan tanpa lampu lalu lintas.
Kondisi ini menuntut pengendara untuk lebih berhati-hati karena risiko kecelakaan cenderung lebih tinggi.
Kecelakaan di persimpangan umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelalaian pengendara, kurangnya penerangan jalan, perilaku berkendara yang ugal-ugalan, atau pandangan yang terhalang objek seperti pohon dan kendaraan lain. Karena itu, kewaspadaan menjadi hal penting saat melewati area ini.
Ketika mendekati persimpangan, pengendara disarankan menjaga pandangan tetap lurus ke depan agar situasi jalan dapat terlihat jelas. Hal ini membantu mengantisipasi potensi bahaya dan memastikan kondisi aman sebelum melintas.
Pada persimpangan tanpa lampu lalu lintas, kendaraan dari arah jalan utama atau yang melaju lurus memiliki prioritas. Etika berkendara ini perlu dipahami dan diterapkan oleh semua pengguna jalan.
Selain itu, pengendara juga harus menyalakan lampu sein saat berbelok atau berpindah jalur. Isyarat ini membantu pengendara lain mengenali arah pergerakan kendaraan sehingga dapat menjaga jarak aman dan menghindari benturan.
Untuk meningkatkan keselamatan, terapkan kebiasaan 4T: Tunggu sejenak (jika ada lampu lalu lintas), Turunkan kecepatan (untuk persimpangan tanpa lampu), kemudian Tengok kiri, tengok kanan, dan tengok kiri lagi sebelum melintas. Langkah sederhana ini efektif mengurangi potensi kecelakaan di area persimpangan.
Tak kalah penting, selalu gunakan perlengkapan keselamatan seperti jaket dan helm berstandar SNI. Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, sehingga perlindungan diri menjadi hal utama yang tidak boleh diabaikan.
“Keselamatan di jalan raya berawal dari kesadaran setiap individu untuk berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas. Melalui kampanye #Cari_aman, kami terus mengingatkan masyarakat, khususnya pengguna sepeda motor, agar lebih peduli terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan,” ujar Frank Setia, Assistant Manager Marketing Communication Sinsen.
Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama pengguna jalan. Jadi, tetap waspada, patuhi aturan, dan terus #Cari_aman saat berkendara!. (*)








Discussion about this post