• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

BLUD untuk SMK: Transformasi Vokasi dari Jambi Menuju Kemandirian dan Relevansi

Bitnews.id by Bitnews.id
29 Juli 2025
in Opini
BLUD untuk SMK: Transformasi Vokasi dari Jambi Menuju Kemandirian dan Relevansi

Yulfi Alfikri Noer S. IP., M. AP (dok.penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Yulfi Alfikri Noer S. IP., M. AP

Pendidikan vokasi di Indonesia menghadapi tantangan besar, rendahnya relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri, minimnya kemandirian sekolah dalam pengelolaan anggaran, serta terbatasnya ruang inovasi dalam proses pembelajaran.

Baca Juga:

Jam Malam Kota Jambi: Respon dan Sanksi Hukum

Jangan Panggil Ketua Lagi…

Investasi Peradaban: Refleksi atas Visi Pendidikan Presiden Prabowo dan Gerak Jambi dalam Mencerdaskan Bangsa

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Data dari World Bank (2020) mencatat bahwa hanya sekitar 48% lulusan SMK yang berhasil terserap ke dunia kerja dalam enam bulan pertama pasca kelulusan.

Sementara itu, laporan BPS (2024) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK masih tertinggi dibanding jenjang pendidikan lain, yakni sebesar 8,79%.

Menyadari urgensi itu, Provinsi Jambi mengambil langkah strategis dengan menetapkan sejumlah SMK sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Langkah ini menandai transformasi penting dalam pengelolaan pendidikan vokasi yang tidak hanya bertujuan menciptakan kemandirian kelembagaan, tetapi juga memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan nyata di dunia kerja dan potensi lokal.

Langkah konkret ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mendorong penguatan pendidikan vokasi melalui reformasi kelembagaan di tingkat daerah.

Di tengah kenyataan bahwa pendidikan vokasi masih menghadapi tantangan serius, mulai dari rendahnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, rendahnya daya serap lulusan, hingga terbatasnya kemandirian dalam pengelolaan kelembagaan.

Kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menetapkan sejumlah SMK di Provinsi Jambi sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan langkah terobosan yang strategis dan tepat waktu.

Pada tanggal 24 Juli 2025, empat SMK di Jambi resmi menyandang status BLUD, yakni SMK Negeri 4 Kota Jambi, SMK Negeri 1 Tanjab Timur, SMK Negeri 4 Tanjab Timur, dan SMK Negeri 5 Merangin.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong kemandirian sekolah dalam pengelolaan anggaran dan layanan pendidikan berbasis kebutuhan dunia kerja (vokasi.kemendikdasmen.go.id.).
Dengan status tersebut, sekolah-sekolah dimaksud memperoleh otonomi dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan layanan pendidikan yang berbasis prinsip efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas publik.

Kebijakan ini membuka ruang inovasi yang lebih luas bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan teaching factory, memperkuat jejaring kemitraan industri, serta merancang program pembelajaran yang adaptif terhadap perubahan dunia kerja.

Hal ini menjadi sangat relevan mengingat Provinsi Jambi memiliki potensi besar di sektor perkebunan, pertanian, jasa pariwisata, dan ekonomi kreatif yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan siap pakai.

Sebagai provinsi yang sedang giat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui program Jambi Mantap, kehadiran SMK dengan status BLUD menjadi pengungkit strategis dalam menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

Lulusan SMK yang kompeten tidak hanya akan memperkuat daya saing tenaga kerja lokal, tetapi juga berpotensi menciptakan wirausaha muda yang mampu mengelola potensi daerah secara berkelanjutan.

Masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Jambi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga turut meresmikan SMK Muhammadiyah Kota Jambi sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem pendidikan vokasi, termasuk yang dikelola oleh masyarakat.

Langkah ini menjadi simbol pengakuan terhadap peran strategis lembaga pendidikan non-negeri dalam mencetak tenaga kerja terampil, memperluas akses layanan pendidikan bermutu, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis kompetensi
BLUD: Instrumen Manajerial untuk Daya Saing SMK
Status BLUD pada satuan pendidikan vokasi bukan sekadar perubahan administratif, melainkan transformasi mendasar dalam manajemen kelembagaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD, lembaga pendidikan yang menyandang status BLUD diperkenankan mengelola pendapatan dari jasa layanan pendidikan, hasil produksi unit usaha, hingga dana hibah, tanpa harus bergantung pada mekanisme anggaran murni (APBD/APBN).

Dalam praktiknya, ini berarti sekolah memiliki kelonggaran untuk membentuk teaching factory, menggandeng mitra industri, hingga menjual produk hasil karya siswa secara legal. SMK Negeri 4 Kota Jambi, misalnya, telah menjalin kerja sama dengan sektor perhotelan, tata boga, dan pastry & bakery.

Model pembelajaran berbasis produksi ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis siswa, tetapi juga melatih mereka dalam ekosistem bisnis yang riil. Penyiapan lulusan yang kompeten dan adaptif ini sejalan dengan arah kebijakan link and match yang digaungkan oleh Kemendikbudristek sejak 2019.

Mewujudkan Ekosistem Pendidikan yang Kontekstual dan Berbasis Lokal
Lebih jauh, pendekatan BLUD memberikan peluang bagi sekolah untuk merancang program pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan daerah.

Seperti disampaikan Menteri Abdul Mu’ti, SMK tidak boleh tercerabut dari akar budaya dan potensi lokal. Hal ini selaras dengan temuan Bappenas (2023) yang menyebut bahwa pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan rakyat akan tumbuh signifikan jika didukung oleh pendidikan vokasi yang kontekstual dan aplikatif.

Dalam konteks Jambi, yang memiliki kekayaan hayati dan budaya Melayu yang kental, penguatan SMK berbasis kearifan lokal dapat menjadi jalan tengah antara modernisasi dan pelestarian budaya.

Program pembelajaran yang melibatkan alam dan komunitas tidak hanya memperkuat identitas siswa, tetapi juga membuka peluang ekonomi alternatif yang inklusif.

Relevansi SMK dengan Visi Ekonomi Masa Depan

Pemerintah telah menetapkan target Indonesia Emas 2045, di mana 70% angkatan kerja ditargetkan berasal dari lulusan pendidikan vokasi dan politeknik.

Agar target ini tercapai, transformasi kelembagaan SMK harus menjadi prioritas. Penetapan BLUD adalah langkah awal menuju perubahan sistemik yang memungkinkan SMK menjadi pilar pembangunan ekonomi berbasis inovasi, produktivitas, dan kewirausahaan.

Dengan status BLUD, SMK memiliki ruang untuk berinovasi, berekspansi, dan menyusun strategi jangka panjang. Namun demikian, keberhasilan kebijakan ini sangat ditentukan oleh kapasitas manajemen sekolah, pelatihan guru, dan dukungan regulasi daerah. Oleh karena itu, perlu sinergi lintas sector, pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

Dengan demikian, penerapan skema BLUD pada satuan pendidikan vokasi di Provinsi Jambi merupakan langkah strategis dalam mendekatkan institusi pendidikan dengan dinamika kebutuhan dunia kerja dan potensi ekonomi lokal.

Transformasi ini tidak hanya berdampak pada aspek kelembagaan dan tata kelola, tetapi juga memberikan fondasi yang lebih kokoh bagi penguatan kapasitas lulusan SMK dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan masa depan.

Untuk memastikan keberlanjutan kebijakan ini, diperlukan konsistensi regulasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat satuan pendidikan, serta penguatan kolaborasi lintas sektor.

Dengan dukungan yang tepat, SMK berstatus BLUD dapat menjadi instrumen pembangunan daerah yang efektif, sekaligus kontributor utama dalam pencapaian visi pembangunan nasional berbasis vokasi yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing.

Penulis adalah Akademisi UIN STS Jambi

Next Post
Pisah Sambut Kajari Batang Hari, Fadhil Arief: Terima Kasih Pak Zubair

Pisah Sambut Kajari Batang Hari, Fadhil Arief: Terima Kasih Pak Zubair

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.