Oleh : Fadhillah Isnaeny Amin
Sebagai mana yang kita ketahui saat ini internet menjadi salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia terlebih lagi bagi anak muda, internet menawarkan akses yang mudah untuk mendapatkan informasi bukan hanya itu internet juga mempermudah dalam komunikasi.
hal ini yang bisa menyebabkan Mengapa orang-orang di seluruh dunia menjadi ketergantungan terhadap internet. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.
manfaat yang diberikan oleh internet dalam kehidupan sehari-hari tidak perlu diragukan lagi, di segala bidang internet memegang peranan penting. Dalam dunia pendidikan internet juga sangat membantu banyak peserta didik bahkan tenaga pendidik mendapatkan ilmu dengan bantuan internet, dengan ini materi pembelajaran di sekolah terasa lebih mudah dengan mencari referensi di internet.
Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan internet kepada pengguna ada istilah yang mengatakan bahwa internet seperti pisau bermata dua. Maksud dari istilah ini ialah internet memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif dan dampak negatif ini sangat berpengaruh terhadap peserta didik.
Salah Salah satu dampak positif dan negatif internet bagi peserta didik ialah
Dampak Positif
Menurut Muhibbin Syah (2005) pemanfaatan internet sebagai sumber belajar merupakan salah satu upaya untuk membantu kegiatan belajar agar lebih efektif karena kekayaan informasi yang tersedia, Selain itu internet juga dapat diakses oleh para siswa tanpa batas ruang dan waktu. Sehingga internet akan mempermudah siswa untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan dunia Pendidikan. Sedangkan minat belajar merupakan faktor intern dari siswa itu sendiri untuk menunjang kegiatan belajar
Dapat disimpulkan bahwa internet menjadi sebuah wadah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan oleh peserta didik bukan hanya itu manfaat internet juga membantu peserta didik untuk lebih mudah menyelesaikan tugas dan mempermudah dalam mencari jawaban atau menjawab pertanyaan dan membantu para siswa semakin efektif dalam kegiatan belajar.
Dampak Negatif
Banyaknya kemudahan yang didapat karena internet yang mudah diakses, mulai menimbulkan permasalahan pada peserta didik di Indonesia yang menjadi salah satu faktor penyebab Pendidikan Indonesia di masa ini mengalami penurunan.
Permasalahan tersebut ialah “Tugas dianggap remeh”
Saat ini banyak peserta didik ketika diberikan tugas mereka akan menganggap hal ini sepele, buktinya ketika mereka diberikan soal atau tugas presentasi ataupun dituntut untuk mempelajari suatu konsep tertentu mereka tidak benar-benar melakukan tugas itu untuk belajar. Mereka tidak mencoba untuk memahami dan juga mempelajari soal tersebut yang pada akhirnya mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali nilai yang hanya menjadi formalitas sebagai tanda tugas sudah dikerjakan.
Banyak siswa diberikan tugas presentasi mereka bukannya mempelajari, memahami dan menguasai Apa materi yang akan dibahas mereka malah hanya mengambil materi dari internet seperti (Google, Chatgpt dan lain-lain). Lalu materi yang mereka dapatkan ditempel semuanya di template presentasi atau biasa disebut dengan PowerPoint dan saat presentasi mereka Membaca PowerPoint yang sudah dibuat tanpa memahami atau mempelajari isi dari PowerPoint tersebut.
Lalu ketika mereka diberikan pertanyaan mereka bingung harus menjawab apa, karena mereka tidak mengerti apa yang sedang mereka bahas. Dan yang mereka lakukan yaitu mencari jawaban di tengah-tengah presentasi melalui internet lalu membacakan hasil jawaban dari internet tersebut dan biasanya siswa yang bertanya juga akan mencari pertanyaan melalui internet.
Yang akhirnya mereka menjadikan internet sebagai suatu keharusan yang harus ada Ketika mereka melakukan kegiatan belajar. Hal ini memberikan dampak terhadap peserta didik seperti kecanduan, malas belajar, penurunan minat baca, peserta didik menjadi ketergantungan terhadap internet dan kurangnya mengembangkan keterampilan penelitian yang lama-kelamaan menyebabkan cara berpikir kritis pelajar menurun. Dan seolah teknologi ini sebagai pengendali, padahal mereka adalah pengendali utama.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Menurut pendapat saya hal ini dapat diatasi dengan cara Batasi penggunaan internet dan membiasakan peserta didik untuk tidak ketergantungan pada internet. Dan tenaga pendidik bisa membuat aturan ketika melaksanakan presentasi mereka dilarang untuk menggunakan handphone, hal ini memang menjadi sebuah paksaan bagi peserta didik, tetapi seiring berjalannya waktu mereka akan terbiasa dan hal ini bisa menjadi factor terbentuknya cara berpikir kritis pada peserta didik.
Penulis adalah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Discussion about this post