• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Pelabuhan Muara Jambi: Makna Historis dan Kesiapan Daerah

Bitnews.id by Bitnews.id
4 November 2025
in Opini
Posisi Strategis Al Haris sebagai Ketua ADPMET: Bingkai Keseimbangan Pembangunan SDA dan SDM

Prof. Dr. Mukhtar Latif, MPd (Dok. Penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd.

Historis Pelabuhan Muara Jambi sebagai Dermaga Dunia

Baca Juga:

Pelabuhan Muaro Jambi dalam Peta Pembangunan Jangka Panjang: Peluang Strategis, Risiko Struktural, dan Arah Kebijakan Daerah

Potensi Pelabuhan Peti Kemas Muaro Jambi: Strategi dan Prospek Peningkatan Multi Player Efek Pembangunan

Andaikata 13 Triliun: Membangun Peradaban dengan Keseimbangan

Jalan sebagai Kehadiran Negara: Membangun Konektivitas, Menguatkan Kesejahteraan

Pelabuhan Muara Jambi memiliki akar sejarah panjang yang merekam kejayaan perdagangan maritim masa lalu. Pada abad ke-11 hingga ke-13, wilayah ini menjadi dermaga penting Kerajaan Melayu dan Sriwijaya, pusat aktivitas ekonomi yang terhubung dengan India, Tiongkok, dan Timur Tengah.

Temuan arkeologis di kompleks Candi Muara Jambi memperlihatkan bahwa kawasan tersebut bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pelabuhan ekspor komoditas rempah serta emas dari pedalaman Sumatera (Rahman, 2023, hlm. 47).

Nilai historis ini menjadi pijakan moral sekaligus ekonomi bagi Provinsi Jambi untuk membangun kembali kejayaan maritim berbasis produksi dan hilirisasi modern.

Produksi dan Hilirisasi: Arah Baru Pelabuhan Muara Jambi

Revitalisasi Pelabuhan Muara Jambi kini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Berdasarkan data Bappeda Jambi (2024), kontribusi logistik dan transportasi terhadap PDRB baru mencapai 6,4%, sedangkan sektor pertanian dan perkebunan mendominasi 27%.

Peluang nilai tambah dapat muncul jika pelabuhan ini menjadi pusat ekspor hasil produksi lokal.

Komoditas unggulan Jambi yang potensial dikembangkan antara lain:

  • Kelapa sawit, melalui industri oleokimia dan biodiesel.
  • Karet alam, melalui industri ban dan sarung tangan medis.
  • Batubara dan pasir kuarsa, melalui industri gasifikasi dan material konstruksi.
  • Perikanan sungai Batanghari, melalui olahan ekspor beku dan pengalengan.

BPS (2024) mencatat, ekspor sawit Jambi mencapai 3,2 juta ton per tahun, sedangkan karet 680 ribu ton. Namun 60% ekspor itu masih dikirim melalui pelabuhan luar provinsi seperti Tanjung Priok dan Batam, sehingga biaya logistik meningkat hingga 18% (Kemenhub, 2023).

Dengan beroperasinya Pelabuhan Muara Jambi, rantai distribusi bisa dipersingkat dan menumbuhkan industri hilir yang menyerap tenaga kerja lokal, selain turunannya yang sangat strategis, mengisi ruang kawasan ekonomi baru bagi masyarakat.Belajar dari Pelabuhan Dunia dan Nasional

Sejumlah pelabuhan dunia telah membuktikan bahwa pelabuhan bukan sekadar gerbang logistik, melainkan Pepusat nilai tambah.

labuhan Rotterdam di Belanda, misalnya, berhasil mengintegrasikan pelabuhan dengan kawasan industri petrokimia dan teknologi tinggi, hingga menyumbang lebih dari 70% ekspor nasional (Constante et al., 2023).
Pelabuhan Singapura menjadi contoh pelabuhan cerdas yang menggabungkan digitalisasi dan efisiensi ekspor-impor melalui sistem smart port ecosystem, menghasilkan peningkatan efisiensi logistik hingga 25% (Dewiatena & Bahagia, 2023).

Sementara Pelabuhan Busan, Korea Selatan, tumbuh menjadi klaster maritim global dengan industri galangan kapal dan riset energi bersih (Lu, 2024).

Di Indonesia, Tanjung Priok, Batam, dan Tanjung Perak mulai mengarah pada konsep industrial port cluster dengan kolaborasi BUMN dan swasta. Batam bahkan berhasil menarik investasi manufaktur elektronik senilai USD 1,2 miliar pada 2024 karena akses pelabuhannya efisien (Kemenhub, 2024).

Belajar dari contoh ini, Pelabuhan Muara Jambi harus dikembangkan bukan hanya sebagai pintu keluar barang, tetapi juga pusat produksi dan industri pengolahan yang terhubung dengan riset dan pendidikan tinggi lokal dan nasional. Hal ini memberi peluang, selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi juga pengembangan SDM di provinsi Jambi.

Langkah Strategis Jambi untuk Menyambut PSN Pelabuhan Muara Jambi

Agar proyek pelabuhan ini berdampak nyata, Pemerintah Provinsi Jambi perlu menempuh beberapa langkah konkret:

1. Menyusun Master Plan Produksi dan Hilirisasi Daerah, fengan melibatkan perguruan tinggi, pelaku industri, dan pemerintah pusat.

2. Membangun Kawasan Industri Maritim (KIM) di sekitar Muara Jambi sebagai pusat pengolahan sawit, karet, dan hasil sungai. Di samping sebagai pusat Kawasan Ekonomi Baru Strategis.

3. Digitalisasi Rantai Pasok, mengikuti praktik smart logistics seperti di Singapura dan Busan, serta beberapa pelabuhan yang sukses lainnya.

4. Penguatan SDM Lokal, melalui program vokasi pelayaran, manajemen logistik, dan teknologi serta penguatan di hilir, serta penguatan lembaga pendidikan tinggi sebagai mata rantai pengembangan akademik, wadah penyiapan SDM lokal.

5. Kemitraan Hijau, memanfaatkan energi terbarukan dan pelabuhan ramah lingkungan sebagaimana diarahkan dalam Blueprint Pelabuhan Nasional 2045 (Kemenhub, 2025).

Bappeda Jambi (2025) menilai, apabila pelabuhan ini mampu mendorong kenaikan ekspor daerah minimal 10%, maka kontribusi terhadap PDRB bisa meningkat hingga Rp 12 triliun per tahun. Itu akan menjadi lompatan besar bagi ekonomi di Provinsi ai Jambi.

Membangun untuk Rakyat, Bukan untuk Sesaat

Pembangunan Pelabuhan Muara Jambi tidak boleh berhenti pada seremoni infrastruktur. Ia harus menjadi simbol kebangkitan ekonomi maritim yang berakar pada sejarah dan berpijak pada kepentingan rakyat.

Dengan dukungan riset, industri hilir, dan kebijakan daerah yang pro-produksi dan hilirisasi, Muara Jambi berpeluang menjadi “Rotterdam-nya Sumatera.” Seperti diungkap Siddique (2025), pelabuhan modern adalah cermin kedewasaan bangsa mengelola sumber daya dan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan bersama.

Penulis adalah Guru Besar UIN STS Jambi

 

Next Post
Usai Curi Dua Motor, Pelaku Kabur dan Tinggalkan Barang Bukti di Kebun Karet

Usai Curi Dua Motor, Pelaku Kabur dan Tinggalkan Barang Bukti di Kebun Karet

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-7876-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – OMG

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • BINTAN
  • Lainnya
    • Ekbis
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.