• DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • IKLAN
  • KARIR
  • MEDIA PARTNER
Bitnews
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial
No Result
View All Result
Bitnews

Soal Karantina WN Ukraina, Satgas Tegaskan Proses Sesuai dengan Prosedur

Bitnews.id by Bitnews.id
3 Februari 2022
in Peristiwa
Share on FacebookShare on Twitter

BITNews.id -Terkait dugaan permainan karantina yang dialami oleh warga negara (WN) Ukraina, Iryana dan putrinya. Satgas COVID-19 menjelaskan kronologi permasalahan itu muncul, kendati disimpulkan proses karantina sesuai dengan prosedur.

Seperti dilansir pada detikcom, Kabid Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Hery Trianto mengatakan prosedur karantina dan isolasi yang dijalani Iryana sebenarnya tidak ada masalah.

Baca Juga:

Satresnarkoba Polres Merangin Tangkap Kurir dan Bandar Narkoba, 2 Kg Sabu Berhasil Diamankan

Terungkap di Persidangan, Dana Kredit PT PAL Diduga Tak Sesuai Peruntukan

Petugas Lapas Jambi Gagalkan Penyelundupan Sabu yang Disembunyikan dalam Tempe Orek

Viral di Medsos, Mahasiswi di Jambi Diduga Jadi Korban Pengeroyokan di Rumah Kontrakan

“Jadi praktis kalau hasil investigasi kami sebenarnya tidak ada masalah dengan warga Ukraina ini. Tetapi juga harus lihat psikologi orang yang tidak merasa sakit tapi dia dinyatakan positif, makanya dia berusaha untuk mungkin mencari pertolongan kayak gitu, salah satunya menyampaikan keluhannya itu ke luar. Itu aja situasinya,” ucap Hery dikutip pada detikcom, Rabu (2/2/2022).

Dikatakan Hery, pada Minggu, 16 Januari 2022, WN Ukraina dan putrinya itu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. Keduanya kemudian melakukan karantina di hotel daerah Harmoni setelah mendapatkan hasil entry test PCR negatif COVID-19.

“Bahwa dia masuk tanggal 16, dites negatif. Kemudian menjalani karantina,” kata Hery.

“Hari ke-6 dites PCR, exit test namanya, dia positif CT-nya 19 sama 24, anaknya yang 6 tahun itu 24. Kalau Iryana, namanya Iryana, kan, itu di 19, ini kan kategori infeksius kan. Nakesnya pasti akan merekomendasikan dia untuk diisolasi, karena dia memang tanpa gejala,” lanjut Hery.

Hery mengatakan ada dua pilihan yang akan diberikan kepada pasien jika hasil exit test PCR menunjukkan hasil positif, yakni dirawat di rumah sakit jika bergejala dan isolasi di hotel bila tanpa gejala.

“Nah, ketika hasilnya positif itu kan pilihannya ada dua, kalau bergejala dia harus dirawat di rumah sakit, kalau dia tanpa gejala dia bisa melakukan isolasi di hotel isolasi,” tuturnya.

Hery mengatakan Iryana meminta diperbolehkan melakukan tes pembanding. Tenaga kesehatan di hotel karantina menyanggupi hal itu, dengan catatan biaya tes ditanggung sendiri.

“Dia sudah dikasih opsi. Dia kan nanya, ‘Jadi saya boleh nggak tes pembanding?’, ‘Ya boleh, silakan’. Tetapi harus menunggu kan, menunggu petugasnya datang, kemudian menunggu hasilnya. Terus kemudian, ‘Pilihan lainnya apa?’, ‘Ke hotel isolasi’. Ke hotel isolasi karena dia positif. Makanya diantar ke hotel isolasi,” tutur Hery.

“Tes pembanding atas biaya sendiri, karena negara nggak mau tanggung. Karena itu kan berdasarkan kemauan dia, kalau dia sudah mau menerima. Kalau dia tidak menerima, ya dia bayar sendiri, dan mahal karena dia home care kan. Dia mendatangkan tenaga kesehatan untuk ke hotel, memang lebih mahal, kalau dia mau tanggung, boleh,” lanjutnya.

Hery menjelaskan bahwa Iryana dan putrinya kemudian menjalani isolasi pada keesokan harinya tanggal 22 Januari. Keduanya menjalani isolasi di hotel isolasi di Plumpang, Jakarta Utara.

“Tanggal 22 dia berpindah di hotel isolasi, di Plumpang. Dari sana berarti dia sudah menjalani isolasi. Memang tanpa gejala, tetapi CT value orang Ukraina ini itu adalah 19, anaknya CT value 24. Jadi pasti tenaga kesehatan tidak akan melepas dia, dia harus menjalani isolasi. Akhirnya yang bersangkutan menjalani isolasi,” katanya.

Setelah menjalani isolasi di hari ke-5, bule Ukraina dan putrinya itu menjalani tes PCR. Hasilnya menunjukkan bahwa keduanya negatif COVID-19.

“Karena tanggal 27 itu dia melakukan PCR. Jadi memang di SK Menteri Kesehatan yang baru itu memang dimungkinkan untuk pasien yang tanpa gejala menjalani isolasi di hari ke-5 atau ke-6 itu melakukan PCR dan hasilnya negatif di hari ke-7 dia boleh meninggalkan hotel isolasi,” tutur Hery.

Sehari setelah hasil tes PCR keluar, Iryani dan putrinya check out dari hotel karantina di Plumpang. Keduanya bisa melanjutkan perjalan ke Bali.

“Nah, kemudian, setelah menjalani isolasi dia tanggal 28 (Januari) itu sudah keluar dari hotel,” kata dia.

Hery mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Satgas COVID-19, tak ada masalah dengan masa karantina dan isolasi yang dijalani Iryana dan putrinya. Hery kemudian menyinggung Iryana yang sempat meminta pertolongan dalam kasusnya itu.

“Jadi kalau dikatakan prosedurnya kalau dari penelusuran sih nggak ada masalah. Karena dia udah memang layak untuk melanjutkan perjalanan,” sambungnya.

Hery menyebut Satgas menemukan banyak kasus perbedaan hasil PCR pada saat kedatangan dan hasil tes setelah menjalani karantina. Dia kemudian memaparkan data.

“Banyak 6 persen lebih, itu ditemukan kasus positif pelaku perjalanan itu di tes kedua, dari total yang harus exit ya. Jadi 1.000 yang exit misalnya 6 persennya, berarti 60 orang di antaranya, atau dari 100 yang keluar di antaranya bisa positif, exit test-nya itu sampai 6,4 persen. Kalau yang entry test itu positivity rate-nya 2,8 persen. Jadi memang lebih banyak,” tutur dia.

“Kenapa? Itu sangat mungkin terjadi, karena ketika masuk bisa jadi dia tertular di dalam pesawat atau sebenarnya sudah ada virus di tubuhnya tetapi belum berkembang. Itu yang kenyataannya. Belum terdeteksi. Ketika dia dikarantina dia positif, dan itu justru bagus kalau kita menemukan orang yang sudah negatif di tes awal, kemudian di tes exit-nya positif. Jadi kan kita bisa menjaga penularan lebih luas,” lanjutnya. (Sumber: detik.com)

Next Post
Bupati Surya Tinjau Pembangunan MPP Kabupaten Asahan

Bupati Surya Tinjau Pembangunan MPP Kabupaten Asahan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Berita Terhangat

  • Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    Analisis Unsur dan Struktur dalam Pertunjukan Tari Kecak Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Hariyanto Menjadi Bupati Pertama di Indonesia yang Terima Ramsar’s Award

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Musik pada Official Music Video Lyodra – Pesan Terakhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekutor Geng Motor di Hadiahi Timah Panas, Pelaku Mengaku Delapan Kali Beraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Sungai Bahar Fasifik Utama Dilaporkan Ke Polda Jambi Oleh LSM Temperak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT. DIGITAL MEDIA INFORMATIF

JL.AR. Saleh RT.37 Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Phone / Wa : 0811-749-7272
email: redaksibitnewsid@gmail.com

PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | KODE ETIK | TENTANG KAMI | HAK JAWAB & KOREKSI BERITA | KARIR | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN | MEDIA PARTNER

Copyright© 2025 BITNews.id – Inspirasi Era Digital

Developed by – Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Diksosbud
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Sport
    • Teknologi
  • Ekbis
  • Lainnya
    • Opini
    • Kabar TNI-Polri
    • Advertorial

© 2025BITNews.id -Developed by: Websiteku.